JAKARTA (RRN) - Wacana dan rencana menghadirkan kembali MotoGP ke Indonesia terus bergulir. Operator MotoGP, Dorna, besok dijadwalkan tiba di ibukota untuk bertemu pihak-pihak lokal terkait.
Menurut Sekretaris Menpora (Sesmenpora) Alfitra Salamm, perwakilan Dorna akan datang ke kantor Kemenpora pada Rabu (21/10) sore untuk menjajaki kemungkinan membawa Marc Marquez dkk. ke Indonesia untuk musim 2017. Selain pihak Kemenpora, juga akan hadir pengelola Sirkuit Sentul.
"Hanya saja, kelihatannya kami belum akan melakukan penandatangan MoU, karena kami masih harus menunggu payung hukumnya," tutur Alfitra, Selasa (20/10).
Payung hukum memang menjadi syarat penting karena pemerintah harus terlibat langsung dalam hajatan yang memerlukan dana sangat besar ini.
"Kita perlu Keppres (Keputusan Presiden), karena tanpa payung hukum itu sulit. Tidak mungkin pakai anggaran Kementerian Olahraga saja. Nah, masalah Keppres ini disetujui atau tidak, itu yang sedang kami usulkan," tambah Alfitra.
Menpora sebelumnya telah mengirimkan surat jaminan dari pemerintah kepada Dorna soal rencana penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2017. Kepada DPR juga telah diusulkan anggaran sebesar Rp 200 miliar, tapi hingga kini belum direspons.
Dorna sendiri meminta Indonesia menyiapkan dana 7 juta euro atau sekitar Rp 120 miliar sebagai deposit. Nah, Pemerintah melalui Menpora kabarnya hanya akan memberi bantuan senilai Rp 5 miliar, sedangkan sisanya menjadi urusan otoritas sirkuit Sentul.
"Soal itu, pada rapat Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) kemarin sudah jelas sektornya di Kemenpora. Yang kedua, PU juga mengatakan sudah siap membantu. Tapi balik lagi, harus ada Keppres atau payung hukum. Dan menunggu surat penunjukan dari Dorna. Kalau sudah ada surat penunjukan itu, baru buat payung hukum," kata Alftra.
"Dan yang pasti penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP adalah sebuah kehormatan. Semua negara pasti ingin mendapatkan kesempatan itu," pungkasnya. (rr/dtc)