KUANTAN SINGINGI (RRN) - Terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Itulah jargon yang selalu dipegang teguh oleh Community Development (CD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam upaya memberdayakan potensi masyarakat setempat. Komitmen tersebut dibuktikan dalam membina mitra perusahaan pulp dan kertas ini terutama di bidang perekonomian. Saharatul Aini dan Helpi Alfonso, warga asal Kecamatan Benai, Kuantan Singingi, merupakan contoh mitra bina RAPP yang telah merasakan manfaat program tersebut.
Bersama kelompok tani ''Ingin Maju'' Desa Koto Benai, Saharatul Aini sukses menjalankan usaha peternakan sapi yang menjadi penopang perekonomian keluarganya sejak tahun 2001. ''Kami mulai mengembangkan usaha bermula dari bantuan sarana produksi pertanian berupa pupuk, benih, anak sapi dan sebagainya dari RAPP,'' tutur Aini.
Total sapi yang pernah diternak dan dijual Aini dari tahun 2001 hingga sekarang sudah mencapai 50 ekor. Dari sapi-sapi tersebut, roda perekonomian Aini dan keluarga semakin berkembang. Selama 5 tahun terakhir, Aini mampu membiayai anaknya hingga ke Perguruan Tinggi dan mencukupi kebutuhan keluarganya, seperti membangun rumah dan membeli kendaraan bermotor. ''Sapi-sapi inilah tempat saya mengadu, setiap permasalahan perekonomian keluarga selalu terselesaikan dengan sapi, begitu pula dengan biaya kuliah anak saya,'' tuturnya dengan semangat.
Sebagai ketua kelompok tani ''Ingin Maju'', ia berharap kelompok bisa terus konsisten menjalankan usaha khususnya peternakan, sehingga kelak bisa menciptakan sentra penjualan sapi khususnya menjelang hari raya kurban. ''Tidak cukup rasanya ungkapan terima kasih saja kepada RAPP, atas bantuan yang sangat berarti bagi saya dan keluarga. Bahkan mulai dari awal sampai sekarang, kelompok kami masih dibina dan didampingi, termasuk anggota kami sudah beberapa kali mengikuti pelatihan dan itu sangat bermanfaat untuk kemajuan usaha kami,'' ungkapnya.
Perubahan juga dirasakan oleh Helpi Alfonso, warga Banjar Benai, Kuansing ini. Pasalnya, pria yang yang kerap disapa Ifon ini berhasil memperoleh keuntungan dari usaha pertanian cabai dan membuka usaha baru di bidang perbengkelan teralis, hanya dengan bermodalkan semangat dan keyakinan. ''Awalnya saya merasa sulit membangun suatu usaha karena tidak ada modal. Lalu, tahun 2002 saya mulai bergabung di kelompok tani ''Semangat Adu Jaya'' dan mulai bercocok tanam cabai dengan bantuan sarana produksi RAPP, ini semuanya saya pelajari dari nol,'' ungkapnya.
'Sejak dulu saya berkeinginan untuk memiliki usaha bengkel, namun masih terbentur dengan modal,'' ujarnya.
Pada tahun 2004, Ifon mengikuti pelatihan bengkel oleh RAPP di Pangkalan Kerinci selama 1 bulan. Usai pelatihan, ia pun mendapat dukungan dalam pengadaan mesin untuk bengkelnya. ''Saya merasa RAPP membantu meringankan beban masyarakat, tetapi kita tidak bisa lepas tangan dengan bantuan yang diberikan, harus dibarengi dengan usaha, sehingga bisa mencapai kesuksesan,'' ungkapnya.
Saat ini Ifon sudah memiliki usaha bengkel yang cukup berkembang. Usahanya tersebut sangat berperan dalam peningkatan ekonomi keluaraga. Ia sudah memiliki 5 karyawan yang membantu usaha bengkelnya. Dirinya berharap dapat mengembangkan usahanya sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. (rls)