PELALAWAN (RRN) - Saat ini Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah memprogramkan pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono. Sedangkan program pembangunan jalan alternatif lintas timur tersebut akan dimulai pengerjaannya 2016 mendatang.
"Ya, Pemkab Pelalawan telah memprogramkan pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono. Dan saat ini, kita bersama tim (Dishutbun, BLH, Dishubkominfo, BPMPD, Camat,red) telah melakukan peninjauan kelapangan untuk menentukan titik-titik pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono tersebut," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pelalawan, Hasan Tua Tanjunng.
Hasan Tua mengatakan, bahwa program pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono ini, selain untuk mempercepat pembangunan Infrastruktur dikabupaten Pelalawan, juga merupakan program untuk mempromosikan serta mensukseskan objek pariwisata Gelombang Bono yang telah mendunia. Dengan demikian, maka adanya pembangunan jalan alternatif lintas timur dapat mempermudah akses masyarakat untuk mengunjungi objek pariwisata Gelombang Bono dikecamatan Teluk Meranti.
"Sedangkan untuk link atau rute pembangunan jalan alternatif lintas timur tersebut yakni mulai dari Simpang Langgam Desa Lubuk Ogung kecamatan Bandar Seikijang menuju Teknopolitan. Kemudian, dari Desa Telayap kecamatan Pelalawan menuju Desa Kemang kecamatan
Pangkalan Kuras yang selanjutnya menuju Dusun Bakal Paibo Desa Sei Bunut. Sehingga akhirnya akan sampai menuju objek Pariwisata
Gewlombang Bono kecamatan Teluk Meranti," paparnya.
Hanya saja, sambung Hasan Tua, link pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono ini, melewati Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan salah satunya HGU perkebunan PT Adei. Dan setelah pihaknya melakukan koordinasi kepada PT Adei, maka perusahaan raksasa perkebunan kepala sawit di daerah ini bersedia menghibahkan lahan tanah perkebunannya selebar 40 Meter yang dilewati pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono tersebut.
"Namun demikian, PT Adei mengajukan beberapa persyaratan untuk hibah lahan pembangunan jalan tersebut seperti pada bagian kiri dan kanan jalan dibuat parit gajah. Kemudian, PT Adei diberikan akses crossing pelintasan pada pembangunan jalan tersebut, serta meminta agar tidak ada pembangunan di kiri dan kanan jalan disepanjang HGU PT Adei. Dan syarat ini telah kita sepakati bersama agar pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono tersebut dapat segera terealisasi," ujarnya.
Disinggung terkait anggaran pengerjaan pembangunan jalan alternatif lintas timur menuju kawasan pariwisata Bono, Hasan Tua menambahkan, bahwa pihaknya akan menganggarkan perencanaan anggaran jalan tersebut pada tahun anggaran 2016 mendatang. Sedangkan sumber anggaran tersebut nantinya, akan diajukan kepada Pemerintah Pusat melalui dana APBN tahun 2016 ataupun APBD I propinsi Riau 2016.
"Untuk itu, harapan kita usulan anggaran ini dapat diterima oleh Pemerintah Pusat maupun Propinsi Riau. Dengan demikian, maka kemajuan pembangunan di Negeri Bono ini akan semakin meningkat dan lebih maju lagi demi kesejahteraan masyarakat," tutupnya. (hal/fn)