Ampuun, Asap Pekat Masih Kepung Riau

Administrator - Kamis, 08 Oktober 2015 - 10:35:28 wib
Ampuun, Asap Pekat Masih Kepung Riau
Kondisi asap di Pekanbaru./FOTO: goriau

PEKANBARU (RRN) - Asap pekat hingga Rabu (7/10/2015) pagi, masih menyelimuti sebagian wilayah Provinsi Riau. Jarak pandang belum juga pulih, serta kualitas udara masih pada status sangat tidak sehat hingga ke level berbahaya. Sebagian masyarakat lelah, bahkan adapula yang pasrah dengan kondisi itu.


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru menyebutkan, asap pekat terdapat di Pekanbaru, Rengat, Dumai dan Pelalawan. Di empat kota ini, jarak pandang cuma berkisar 100 hingga 500 meter saja. Kawasan terparah dialami kota Rengat, dengan jarak pandang 100 meter.


Walhasil akibat pekatnya asap, membuat aktifitas bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lagi-lagi lumpuh. Harusnya hari ini ada 78 penerbangan, namun 42 diantaranya sudah membatalkan, lantaran jarak pandang terbatas di runway, dua pesawat masih dikandangkan, dan 34 lainnya masih menunggu kepastian kondisi asap.


Ini semua disebabkan karena terus membaranya lahan dan hutan akibat dibakar. Satelit Terra dan Aqua menghitung, ada 421 titik panas di Sumatera pagi tadi. Yang mencengangkan, 351 titik panas diantaranya didominasi di Sumatera Selatan, lainnya di Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung. "Kan bisa dilihat sendiri, di Riau tidak ada titik panas. Asap ini sebagian merupakan asap kiriman dari beberapa provinsi lainnya, seperti Sumatera Selatan yang selalu dominan titik panasnya," sebut Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin.


Sebagian warga tampaknya sudah habis daya dan upaya dalam menanggapi bencana asap ini. Kenapa tidak, ini sudah masuk bulan ketiga dimana asap terus-terusan melanda Wilayah Riau. Namun sampai kini belum ada upaya jelas dari pemerintah daerah. Puluhan ribu warga terkena penyakit karenanya. "Terserah sajalah apa nak dibuat pemerintah ne, kalau matipun (karena asap) tak apalah, biar mereka bedose. Tak tahu apa yang mau dibuat mereka itu, dah macam ne asap didiamkan juge, tiap hari menghirup udara beracun," ketus warga Pekanbaru bernama pak Madi, Rabu (7/10/2015). (teu/grc)