PEKANBARU (RRN) - Meski Pemko Pekanbaru sudah menggelar operasi pasar (OP) elpiji 3 Kg baru-baru ini, tetapi masyarakat masih saja membeli gas di tingkat pengecer dengan harga yang jauh lebih mahal, bahkan dua kali lipat dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Untuk Jalan Garuda Sakti Kecamatan Tampan Pekanbaru misalnya, ditingkat pengecer warga harus membeli elpiji 3 Kg seharga Rp35 ribu per tabung, sementara di Jalan Cipta Karya malah lebih mahal yakni Rp45 ribu Pertabung.
"Pas ada operasi pasar kemaren saya nggak tau, apesnya baru sekarang disaat gas habis mau cari di agen sudah nggak ada dan di pengecer harganya sampai Rp35 ribu ya saya terpaksa beli, sebab tak ada pilihan lain karena kita sangat butuh untuk masak sehari-hari," ujar Eza warga Garuda Sakti Panam, Sabtu (3/10/2015).
Meroketnya harga elpiji tabung melon itu menurut Eza buntut dari langkanya ketersediaan elpiji subsidi disejumlah agen di Pekanbaru.
Hal senada diakui Suyatno Warga Sukajadi. Menurutnta kelangkaan elpiji seperti bukan hal yang baru, namun terus terjadi dan tidak pernah ada solusi.
"Masalah naiknya harga elpiji 3 Kg ni nggak ada habisnya, kadang-kadang bisa hilang entah hilang kemana, susah kali carinya. Di agen kosong di pengecer mahal, dari harga Rp25 ribu, Rp35 hingga kemaren di jalan Cipta Karya sempat tembus Rp45 ribu pertabung inikan gila. Jadi apa ni solusi pemerintah, kalau operasi pasar mah gitu-gitu aja, dah sibuk elpiji langka dan mahal baru turun ke lapangan, itupun banyak warga yang tak kebagian," pungkasnya. (hal/fn)