JAKARTA (RRN) - Salah satu opsi untuk menangani kerugian PT Pertamina (Persero) akibat menjual harga BBM di bawah harga keekonomiannya ketika harga minyak dunia sempat mengalami kenaikan yakni dengan memberi keringanan setoran dividen pada negara.
Namun, Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman mengatakan hal ini tetap tak mampu menutupi kerugian sebesar Rp12 triliun tersebut. Pasalnya, kewajiban Pemerintah menargetkan Pertamina untuk membayar dividen tahun ini hanya Rp6,3 triliun.
"Kan dividen enggak akan menutup kerugian, hanya membantu arus kas saja," kata Arief ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/10/2015).
Lebih jauh, kata Arief pihaknya dan Pemerintah masih mengkaji bagaimana jalan keluar terbaik yang bisa digunakan untuk menutupi defisit tersebut.
"Belum, nanti deh ya, didiskusikan dulu dengan pemerintah. Nanti gimana caranya lah," pungkas dia. (mtvn)