Menyiasati Turunnya Penjualan, Pengembang Bidik Pasar Korporat

Administrator - Rabu, 30 September 2015 - 14:13:49 wib
Menyiasati Turunnya Penjualan, Pengembang Bidik Pasar Korporat

CIKARANG (RRN)  - Menyiasati anjloknya penjualan hingga 20 persen, PT Nusantara Prospekindo Sukses, anak usaha PT Cowell Development Tbk., mulai memperluas pangsa pasar yakni dengan membidik pasar korporat.

Sejauh ini, strategi tersebut mulai menampakkan hasil yakni komitmen perusahaan Jepang yang akan membeli satu menara apartemen Oasis Cikarang, di Cikarang, Jawa Barat.

Direktur Penjualan PT Nusantara Prospekindo Sukses, Supriantoro menjelaskan, pengalihan sementara pangsa pasar ke badan hukum korporasi, dipicu melemahnya daya beli pasar individu, baik pengguna akhir (end user) maupun investor.

"Selain daya beli tergerus akibat ekonomi melambat, faktor eksternal menguatnya dollar AS juga menjadi pemicu investor menunda pembelian. Mereka menunggu nilai tukar Rupiah kembali menguat," ujar Supriantoro usai peresmian unit pamer Mahogany di Oasis Cikarang, Minggu (27/9/2015).

Hingga saat ini, selain investor korporat asal Jepang yang meminati lebih dari 600 unit dalam satu menara apartemen, terdapat investor asal China. Investor China ini, kata Supriantoro, merupakan pengembang yang akan membangun, dan mengelola hotel.

"Saat ini kami masih melakukan negosiasi terkait kesepakatan harga," imbuh Supriantoro.

Oasis Cikarang merupakan pengembangan properti terintegrasi di atas lahan seluas 13,4 hektar. Di dalamnya mencakup apartemen, rumah tapak, hotel, ruang ritel, dan properti komersial lainnya yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.

Tahap pertama, telah terbangun Menara Mahogany sebanyak 624 unit yang saat ini harganya sudah mencapai Rp 15 juta per meter persegi.

Sementara menara kedua yakni Acacia sebanyak 702 unit baru dirilis bulan lalu dengan patokan harga Rp 13,5 juta per meter persegi. Bersamaan dengan itu, PT Nusantara Prospekindo juga akan melansir Pinewood Residences berupa rumah tapak dalam klaster khusus dengan jumlah terbatas yakni 81 unit. (dnc/fn)