ARAGON (RRN) - Rider Movistar Yamaha Valentino Rossi ingin terus membidik kemenangan di lima seri sisa agar bisa finis di atas Jorge Lorenzo dan jadi juara dunia MotoGP 2015.
Rossi masih bertengger di puncak klasemen MotoGP walaupun gagal melanjutkan konsistensi naik podium dalam balapan di Misano. Ia unggul 23 poin dari Lorenzo setelah rekan setim sekaligus rival terdekatnya itu gagal finis di balapan lalu untuk kali pertama musim ini.
Pun demikian, jika Lorenzo memenangi seluruh lima balapan sisa dan Rossi finis di posisi dua pada periode itu, Lorenzo-lah yang akan menjadi juara dunia dengan selisih dua poin dari Rossi.
Selain potensi ancaman dari Lorenzo, Rossi juga masih harus mewaspadai juara bertahan Marc Marquez. Andalan Repsol Honda itu saat ini memang masih tertinggal 63 poin dari Rossi, tetapi Marquez punya laju oke untuk bersaing di setiap balapan.
Rossi pun merisaukan jika prosesnya nanti harus finis ketiga di belakang Lorenzo (1) dan Marquez (2), yang membuat dirinya kehilangan sembilan poin dalam sebuah balapan. Itu mengapa ia akan terus membidik kemenangan, tetap fokus, walau juga tak sampai terlalu stres.
"Buatku situasi dalam kejuaraan kali ini pertama-tama adalah Marquez memang jauh, tapi dengan Marquez ia masih tetap dalam persaingan sampai sudah tercoret secara matematis. Jadi kita masih tetap harus memperhitungkan dirinya," ucap Rossi di Crash.
"Mengenai diriku dan Jorge, sudah pasti 23 poin merupakan keunggulan bagus dengan lima balapan sisa. Tapi aku masih harus berusaha menang di setiap pekan atau naik podium karena Jorge punya potensi di mana saja, dan Marc pun demikian."
"Artinya jika terlalu kepikiran soal kejuaraan, bisa saja aku kehilangan sembilan poin di setiap poin. Dan sembilan poin untuk lima balapan sudah lebih banyak daripada keunggulanku. Jadi aku harus berusaha untuk melampaui Jorge," tuturnya.
Jika Rossi mampu mengungguli Lorenzo di Aragon akhir pekan ini, terlepas dari posisi finis Marquez, The Doctor akan punya keunggulan lebih dari 25 poin yang secara psikologis bisa menguntungkan--selisih itu setidaknya bisa menjadi "tabungan" Rossi untuk tetap memimpin kejuaraan sekalipun gagal finis dalam satu balapan. (rr/dtc)