Tuan Rumah Rakor Dispar, Kaban Penghubung Optimis Riau jadi Tujuan Wisata

Administrator - Kamis, 17 September 2015 - 12:07:38 wib
Tuan Rumah Rakor Dispar, Kaban Penghubung Optimis Riau jadi Tujuan Wisata
FOTO: riauterkini

Digelar rapat koordinas Dinas Pariwisata se-Riau di Jakarta. Tuan rumah, Kepala Badan Penghubung Doni Aprialdi optimis Riau bisa jadi daerah tujuan wisata utama.

JAKARTA (RRN) - Sejauh ini, Riau memang belum menjadi daerah favorit tujuan wisata. Padahal, selain kaya akan sumber daya alam (SDA), Riau sebenarnya juga kaya destinasi wisata. Hanya saja, selama ini belum dikelola secara maksimal. Padahal, kalau dikelola dengan baik pasti akan mendatangkan multiplier effect bagi kemajuan ekonomi masyarakat.

Demikian disampaikan Kepala Badan (Kaban) Penghubung Provinsi Riau di Jakarta, H Doni Aprialdi SH dalam rapat koordinasi (rakor) dengan kabupaten/kota se-Riau membahas masalah kepariwisataan di Riau. Rakor dengan tema “Membangun Pariwisata Berbasis Budaya Menuju Riau Sebagai The Homeland of Melayu,” berlangsung selama dua hari (14-15/09) diHOTEL Kaisar, Jakarta.

Kaban Doni mengajak kabupaten/kota se-Riau untuk bekerja sama dan bersinergi dalam membangun dan mengembangkan pariwisata, khususnya lagi dalam mempromosikan destinasi-destinasi wisata Riau di tingkat nasional. “Kalau kita mau maju, kita harus bersinergi. Jangan kita lebih mengedepankan ego sektoral kita,” tegasnya.

Doni menyebut, tidak sedikit destinasi wisata di Riau yang sebenarnya sangat menarik. Sebut saja Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Tour de Siak di Siak Sriindrapura, Ombak Bono di Sungai Kampar, Pelalawan atau Upacara Bakar Tongkang di Rokan Hilir. Selain itu, juga ada Istana Siak dengan berbagai peninggalannya dan Candi Muara Takus di Kampar yang hampir luput dari perhatian masyarakat Indonesia, padahal punya nilai sejarah yang sangat tinggi.

Riau juga punya pantai-pantai yang indah. Sebut saja Pulau Rupat atau Pulau Jemur yang sebenarnya keindahannya tidak kalah dengan Pulau Bali. Sayangnya, sekali lagi, selama ini belum dikelola dan dikembangkan dengan baik. Orang Riau selama ini “dininabobokkan” oleh kekayaan alam yang melimpah, sehingga lupa bahwa Riau sebenarnya juga negeri yang indah, yang sangat pantas menjadi tujuan favorit wisata.

Tidak hanya itu, Riau juga dikenal dengan kulinernya. Tidak sedikit orang yang datang ke Riau lalu “kecanduan” dengan masakan Melayu Riau. “Ini semua adalah daya tarik Riau yang harus dikelola dengan baik dan dipromosikan agar orang datang berbondong-bondong ke Riau,” sebut Kaban Doni seraya menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman sangat serius mengembangkan pariwisata Riau.

Badan Penghubung sebagai perpanjangan tangan Pemprov Riau di Jakarta tidak tinggal diam, terutama dalam mempromosikan Riau sebagai daerah tujuan wisata. Kaban Doni menyebut, promosi dilakukan, antara lain dengan memasang baliho di beberapa titik strategis di Jakarta. Antara lain di depan Mess Riau di Slipi, di depan Kantor Badan Penghubung di Jalan Otista Raya dan di Anjungan Riau di TMII.

“Kita selalu memasang gambar-gambar yang membuat orang tertarik datang ke Riau,” ungkapnya.

Selain itu, promosi juga dilakukan melalui acara pameran yang juga aktif diikuti Badan Penghubung di berbagai iven, baik di Jakarta maupun Pulau Jawa umumnya. Badan Penghubung juga aktif menerbitkan pamflet dan majalah. Melalui majalah tersebut, dikupas berbagai hal tentang kepariwisataan Riau, termasuk kulinernya. Majalah ini disebar ke berbagai instansi di Jakarta dan sekitarnya.

Upaya lain, Badan Penghubung dalam beberapa tahun ini mem-branding beberapa mobil dinas. Saat ini, ada tiga mobil dinas yang sudah di-branding untuk mempromosikan destinasi wisata Riau. Setiap hari, mobil-mobil tersebut berkeliling Jakarta dan sekitarnya karena memang digunakan untuk operasional kantor. “Kita harapkan, upaya-upaya ini dapat lebih mengenalkan Riau kepada masyarakat banyak,” harapnya.

Hal yang juga penting, Kaban Doni sangat berharap dukungan dan perhatian maksimal dari Pemerintah Pusat untuk mendukung pengembangan pariwisata di Bumi Lancang Kuning. Pemerintah Pusat jangan hanya terfokus dengan daerah-daerah yang selama ini sudah menjadi favorit tujuan wisata, seperti Bali dan lainnya.

Pemerintah Pusat juga harus berani membuat terobosan dengan mengembangkan daerah-daerah yang belum jadi favorit seperti Riau. Jika itu dilakukan, dipastikan kunjungan wisata dari mancanegara ke Indonesia semakin meningkat. Tidak seperti saat ini yang masih rendah, bahkan termasuk terendah se-ASEAN.

“Kita akui bahwa selama ini perhatian pusat untuk Riau sangat minim. Ke depan, kita harapkan dukungan yang maksimal,” pungkasnya. (rls/fn)