PELALAWAN (RRN) - Pasca dikeluarkannya instruksi status Darurat Bencana Asap oleh Bupati Pelalawan Senin (14/9/2015) kemarin, Bupati Pelalawan kembali mengeluarkan instruksi pada seluruh Camat dan Kepala Desa (Kades), untuk tidak meninggalkan wilayah tugasnya.
Hal ini untuk mempermudah dalam melakukan koordinasi, terkait banyaknya peristiwa kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Kita instruksikan camat dan kades untuk tetap di tempat selama persoalan karhutla ini belum selesai," ujar Bupati Harris pada media ini, Rabu (16/9/2015).
Harris menegaskan jangan sampai saat terjadi kebakaran di wilayahnya, para Camat dan Kades tak tahu. "Seluruh camat dan kades dilarang keluar daerah, karena jangan sampai kita dianggap melakukan pembiaran," katanya.
Bupati Harris mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar turut terlibat dan membantu dengan menjaga lahannya masing-masing. Yang terpenting menurutnya, masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan. "Kita terus mencari solusi persoalan karlahut di Pelalawan dan siap turun melakukan koordinasi di bawah," katanya.
Terpisah, Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP, melalui Kabis P2PL Khairul APT saat ditanya soal kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di daerah ini menjelaskan bahwa dari data yang diperoleh Diskes Pelalawan dari tanggal 1 hingga 13 September 2015, penyakit akibat kabut asap di Kabupaten Pelalawan mencapai 1.060 kasus dengan rincian ISPA 884 kasus, iritasi kulit 75 kasus, iritasi mata 86 kasus, asma 53 dan pneumonia 10 kasus.
"ISPA tertinggi berada di Ibukota Pangkalan Kerinci sebanyak 154 kasus. Ini data dari Puskesmas di 12 Kecamatan yang ada di Pelalawan pertanggal 1 hingga 13 September 2015. Kita berkeyakinan angka ini akan terus bertambah," ujarnya.
Ditambahkannya, pihaknya meminta agar masyarakat untuk lebih mawas diri guna mencegah terserang penyakit akibat kabut asap. "Kita imbau masyarakat tidak terlalu banyak beraktifitas di luar ruangan. Gunakan masker jika berada di luar, karena kabut asap saat ini benar-benar mengancam kesehatan," tutupnya. (hal/fn)