DURI (RR) - Ribuan Guru di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis akhirnya murka. Puncaknya, pada Kamis (4/6/15), melalui Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Mandau, Yuswir mengadukan nasib mereka ke sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
" Amprah isentif sudah ditanda tangani tapi kenapa sudah tiga bulan belum juga cair. Dimana kendala dan apa penyebabnya kami tidak tau," keluh Yuswir.
Ditambahkan Yuswir, akibat tidak mengucurnya dana Isentif selama tiga bulan itu, dirinya harus mengalami hal sedih terkait diantaranya pasokan listrik dirumahnya yang diputus PLN.
Bak ganyung bersambut, keluhan tersebut langsung ditanggapi emosi oleh Anggota Komisi I, Sihol Panggaribuan dan Anggota Komisi IV DPRD Bengkalis, Syamsu Dalimunthe. Menurutnya hal tersebut sangat melanggar aturan yang berlaku.
" Secara pribadi saya tidak terima, karena ini sudah terindikasi hal-hal buruk. Dimana kendalanya harus transparan kepada guru dan PNS," tegasnya.
Dikatakan Sihol, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pendidikan mestinya menyalurkan dana isentif tersebut setiap bulannya guna menunjang mutu dan kualitas pendidikan khususnya di Negeri Sri Junjungan Bengkalis ini.
" Jika diendapkan saja, sudah berapa bunga uang yang didapat oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Saya akan tegas menyelidiki hal ini. Jik perlu sampai ke Tipikor Polda Riau," ancamnya.
Seperti diketahui, ribuan guru dan PNS di kota minyak Duri harus gigit jari akibat isentif yang tertunda pembayarannya. Diperkirakan, puluhan Millar uang negara khusus di Kaabupaten Bengkalis terendap dan tidak tersalurkan selama tiga bulan terakhir tanpa alasan yang jelas.(Psb)
Teks foto : Dua Anggota DPRD Bengkalis mengapit Ketua PGRI Mandau, Yusuwir Syamda Dalimunthe dan Sihol Panggaribuan berbincang terkait dana Isentif guru yang tak kunjung disalurkan tiga bulan terakhir. Kamis (4/6/15) (mdn/psb)