TELUKKUANTAN : Warga Cerenti kembali dilanda rasa cemas, karena kawanan Gajah liar mulai lagi memasuki perkampungan dan merusak perkebunan milik masyarakat.
Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu kawanan Gajah juga pernah masuk ke perkampungan warga Cerenti sebanyak 4 ekor. Oleh warga dapat dihalau ke habitatnya menggunakan peralatan tradisonal.
Namun, kini kejadian yang sama terulang kembali. Diketahui kawanan Gajah kali ini berjumlah 2 ekor tapi bertubuh lebih besar dari sebelumnya. Meskipun jumlahnya tidak banyak. Namun, masyarakat tetap merasa cemas.
Kejadian kedua kalinya Gajah masuk perkampungan dan merusak perkebunan milik masyarakat ini berlangsung Sabtu (31/8/2019) kemarin di Desa Pesikaian Kecamatan Cerenti.
"Kejadianya Sabtu kemarin, Gajahnya ada 2 ekor, tubuhnya lebih besar dari yang sebelumnya," ujar Musliadi Anggota DPRD Kuansing berdomisili di Kecamatan Cerenti seperti sitat Riauterkini.
Menurut Musliadi, Gajah ini telah merusak perkebunan karet tua dan beberapa batang kebun sawit milik masyarakat di Desa Pesikaian. Saat ini menurutnya kawanan Gajah ini sudah berada di Desa Sungai Perupuk masih Kecamatan Cerenti.
"Gajahnya tidak beringas cuma kan warga tentu resah karena tak terbiasa dengan hewan sebesar itu masuk ke pemukiman warga," jelasnya.
Penyebab Gajah liar ini berkeliaran di pemukiman warga, menurutnya disebabkan, karena tempat Gajah yang telah habis di babat oleh manusia yang bernafsu meluluh lantakkan hutan, termasuk hutan lindung.
"Tanah dan hutan kita suda beralih fungsi jadi kebun sawit. Ini ulah pemodal yang di biarkan oleh Negara merampas tanah ulayat dan hutan lindung," beber Dewan Kawakan ini.
Saat ini menurutnya warga tiap malam maupun siang berjaga-jaga di kebunnya masing-masing sambil membunyikan meriam tradisional agar Gajah bisa kembali ke habitatnya.
RRN/RTC