Sejumlah Pertimbangan Berteman dengan Mantan

Administrator - Kamis, 29 Agustus 2019 - 16:18:06 wib
Sejumlah Pertimbangan Berteman dengan Mantan
Ilustrasi. medcom.id pic

Jakarta: Setelah putus hubungan, Anda tidak hanya kehilangan kekasih namun juga sahabat. Jelas saja, Anda dan dia sebelumnya banyak menghabiskan waktu bersama dan mendukung satu sama lain. Alhasil, ada rasa hampa yang tertinggal pasca putus hubungan.

Untuk menghilangkan deritanya, beberapa pasangan membuat 'jalan abu-abu' dengan tetap berteman. Hal ini biasanya untuk menjaga hubungan baik satu dengan lainnya. Pertanyaannya perlu kah ini dilakukan dan apa dampaknya bagi Anda?

Berikut hal-hal yang bisa Anda pertimbangkan bila ingin tetap berteman dengan mantan Anda yang dilansir dari huffpost

Evaluasi kebutuhan Anda

Tracy Dalgleish, seorang psikolog dan terapis pasangan mengungkapkan bawa ada situasi tertentu dimana Anda bisa mempertahankan suatu hubungan. Misalnya, Anda memiliki anak dengannya, punya bisnis bersama, atau bahkan teman bersama. Jika Anda berada di situasi terhebut memang sebaiknya Anda pertimbangkan untuk benar-benar memutuskan hubungan satu sama lain.


Tanyakan diri mengapa Anda mau berteman dengannya

Psikoterapis yang berspesialisasi dalam masalah hubungan, Dr. Bronwyn Singleton mengungkapkan bahwa Anda perlu jujur pada diri sendiri tentang motivasi Anda dalam berteman dengan mantan.

“Apakah kamu merasa bersalah tentang sesuatu? Apakah Anda merasa sedih, atau cemburu? Jika Anda dapat menggali apa yang memotivasi ini, maka Anda memiliki sesuatu untuk dikerjakan,” ungkapnya.

Pastikan motivasi tersebut bukanlah sesuatu yang merugikan satu sama lain. Singleton biasanya bertanya dua hal ini. “Apakah hubungan itu nyaman dan akrab, dan apakah Anda takut sendirian?,” kata Singleton.

Dia juga akan meminta mereka untuk mengevaluasi perasaan mereka tentang mengakhiri hubungan. Apakah ini karena Anda merasa jahat untuk mengakhiri hubungan dengan orang lain? Jika Anda menjawab iya, maka pandangan itu sesungguhnya tidak akurat dan tidak sehat.

Pikirkan saran apa yang Anda berikan pada teman Anda bila dia di situasi yang serupa

Singleton memberikan sebuah tes yang sangat masuk akal yang bisa Anda coba. Jika teman baik Anda berada dalam situasi ini, apa yang akan Anda katakan kepada mereka? Mungkin lebih mudah untuk bersikap objektif dan berbaik hati dengan orang lain dibandingkan dengan perasaan sendiri.

Jujur pada diri sendiri, apakah Anda ingin balikan dengannya sutau saat nanti?

Ini adalah alasan umum yang biasa keluar pada orang yang baru putus. Namun sayangnya alasan semacam ini tidak begitu memperkuat suatu hubungan pertemanan.

Jika Anda tetap berteman, dan Anda berharap mantan Anda akan berubah dan menjadi  tepat untuk Anda, atau bahwa Anda akan berubah dan Anda akan menjadi yang tepat untuk mereka, maka akan sulit untuk mempertahankan persahabatan," ungkap Dalgleish.


Ingat alasan hubungan Anda berakhir
 
Masalah-masalah yang membuat Anda tidak cocok sebagai pasangan mungkin juga membuat Anda tidak cocok sebagai teman.

"Kami tahu bahwa orang-orang mengulangi pola dalam hubungan yang berbeda," katanya. Jika dia adalah pacar yang egois, dengan kata lain, dia mungkin juga seorang teman yang egois,” kata Dalgleish.

Apakah pertemanan ini akan menghambat Anda menemukan hal baru termasuk pasangan baru

Singleton menyamakan hubungan Anda dengan mantan Anda sama seperti konsep dari baterai. "Jika Anda terus memasukkan energi ke dalam dan mengisi baterai itu, akan sangat sulit untuk menjadi sehat dan kembali melakukan hal Anda sendiri," katanya.

Dalgleish mengungkapkan bahwa sangat sulit untuk memulai hubungan baru ketika Anda masih terpaku pada seseorang dari masa lalu Anda.

"Jika Anda memberi mantan Anda berita baru harian Anda, momen koneksi Anda, mungkin akan ada lebih sedikit energi untuk diberikan kepada mitra baru,” ungkapnya.

Namun kembali lagi Anda lah yang paling memahami perasaan Anda dan bisa menyeseuaikannya. Putuskan sesuatu yang terbaik untuk diri Anda. Cepat atau lambat Anda pasti bisa melewati ini semua.


RRN/MCI