Jakarta : Kuliner langka jelas dibanderol dengan harga selangit. Namun di bulan Ramadan, sebuah badan amal Pakistan justru menyajikan makanan langka untuk kaum miskin. Badan amal yang berbasis di kota Karachi ini menghidangkan daging burung unta.
Pada Selasa (6/5), para sukarelawan menyiapkan daging dan menyajikannya bersama dengan kari chickpea. Sebanyak lebih dari 500 orang menikmati daging unta saat berbuka. Momen ini sekaligus menjadi permulaan bulan puasa.
"Mengingat kekurangan ini, orang-orang (kaya) mendukung kami dan seperti tahun sebelumnya, kami menawarkan hidangan yang bahkan orang kelas menengah tidak mampu beli apalagi orang miskin," ucap Zafar Abbas, sekretaris umum Jafaria Disaster Management Cell Welfare Foundation seperti sitat CNN Indonesia, Rabu (8/5/2019).
Dia berkata pihaknya berencana untuk menawarkan hidangan dari daging rusa dan makanan mahal lain jelang Ramadan. Momen puasa mewajibkan umat Muslim untuk tidak makan, minum dan merokok sepanjang hari.
Gerakan ini rupanya mendapat sambutan baik dari mereka yang menyediakan daging burung unta.
"Rasanya enak. Saya tidak pernah makan daging burung unta. Sangat banyak sampai-sampai rasanya saya tidak perlu makan daging dua hari ke depan," ujar Mohammad Hussain, seorang sopir.
Di Pakistan, daging burun unta jarang sekali menjadi bahan santapan karena harganya mahal. Menilik situs jual beli Amazon, daging burung unta seberat 6 oz (sekitar 170 gram) dijual dengan harga US$119,95 atau sekitar Rp1,7juta.
Daging burung unta memiliki citarasa berbeda dengan daging unggas lain. Teksturnya lembut dan 'juicy'. Daging burun unta kaya akan kandungan vitamin B yang baik untuk metabolisme tubuh.
RRN/CNNI