BEKAWAN (RRN) - Masyarakat merespon baik bantuan eksavator Pemkab Inhil buat perbaikan perkebunan kelapa dalam di wilayahnya, bahkan mereka secara swadaya menyediakan dana operasionalnya. Seperti di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, masyarakat petani antusias agar dapat memanfaatkan eksavator bantuan Pemkab Inhil tersebut bagi memperbaiki tanggul di kawasan perkebunan mereka.
Untuk membicarakan teknis penggunaan alat berat tersebut, digelar musyawarah Kelompok Tani di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah. Musyawarah ini dihadiri Camat Mandah, Kades, Kadus dan pengurus Kelompok Tani tersebut. "Petani pemilik kebun kelapa dalam sangat respon atas keberadaan eksavator bantuan Pemkab Inhil ini, sehingga dapat memperbaiki kebun masyarakat yang rusak bagi pembuatan trio tata air, sehingga hasil kebun bisa kembali normal," ungkap Camat Mandah, Nursal.
Disebutkan, total kerusakan perkebunan kelapa di kecamatan ini, yakni seluas 13 ribu hektar.Dimana untuk Dusun Sungai Sabar saja 150 hektar dan Desa Bekawan 577 hektar. Saat ini sudah ada 4 kelompok tani yang mendaftar agar dapat memanfaatkan alat berat ini bagi perbaikan kebun mereka. Namun karena eksavator hanya satu unit, maka penggunaannya digilir antar Kelompok Tani, mengacu kepada tingkat kerusakan kebun tersebut.
Giliran pertama, diperoleh Kelompok Tani Sungai Sabar 1 yang sudah menstandby kan dana swadaya sebesar Rp 70 juta buat operasional alat berat dan keperluan lainnya selama pengerjaan perbaikan tanggul tersebut. "Diharapkan, petani dapat memanfaatkan alat ini dengan sebaik-baiknya sehingga kebun yang rusak dapat segera diperbaiki, pada akhirnya akan berimbas kepada membaiknya hasil kebun dan perekonomian mereka," ujar Nursal.
Keberadaan eksavator bantuan Pemkab Inhil, menurut petani sangat membantu memperbaiki kerusakan tanggul perkebunan mereka. "Keberadaan bantuan eksavator ini tentu sangat membantu kami memperbaiki kebun yang rusak, kalau menunggu dana pemerintah kan bisa lama dan rumit," ujar M Arief, tokoh masyarakat setempat. (teu/rtc)