RADAR BISNIS - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengusulkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk dapat menambah jumlah direksi PT PLN (Persero) yang saat ini sudah berjumlah delapan orang.
Penambahan personil menurut Sudirman penting, pasalnya PLN dikejar target untuk dapat menyelesaikan mega proyek 35 ribu megawatt (MW) sampai berakhirnya masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah menurut Sudirman telah menegaskan tidak akan merevisi turun target kapasitas tersebut.
“Tidak ada urusan merevisi target. Target tetap, hanya cara mengelolanya diperkuat. Selain merevisi rencana umum pengembangan tenaga listrik (RUPTL), project management akan diperbaiki. Nantinya saya minta manajemen PLN diperkuat dengan menambah direksi,” kata Sudirman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 28/8
Dengan tambahan tenaga direksi baru, Sudirman menilai delapan direksi yang ada sekarang akan fokus menjalankan fungsinya di korporasi. Sementara direktur tambahan nanti akan menjalankan fungsi-fungsi regional alias ditugaskan memantau perkembangan dari pembangunan proyek 35 ribu MW.
Namun, Sudirman sendiri tidak dapat memastikan kapan proses seleksi direktur baru akan mulai dilakukan.
“Sedang dikaji oleh Menteri BUMN. Targetnya kapan, tanya ke Menteri BUMN,” kata Sudirman.
Sebagai informasi, delapan direksi PLN saat ini merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada Selasa 23 Desember tahun lalu.
Selain Sofyan Basir, mantan bos PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang didapuk sebagai Direktur Utama PLN, Rini juga memasukkan lima nama baru di tubuh Direksi PLN yaitu Sarwono Sudarto, Nicke Widyawati, Supangkat Iwan Santoso, Amin Subekti, dan Amir Rosidin.
Sementara dua muka lama yang masih menduduki kursi direksi adalah Murtaqqi Syamsuddin dan Nasri Sebayang. (Gen/fn)