Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, suku bunga kredit tahun depan dapat turun di bawah 10 persen atau menjadi single digit. Penurunan ini didorong dari efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan perbankan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan efisiensi dengan memaksimalkan teknologi atau digitalisasi di sektor perbankan. Hal ini termasuk dalam hal monitoring kredit.
"Monitoring kredit dengan teknologi dan layanan teknologi bisa mendapatkan penghematan lebih banyak yang mempengaruhi suku bunga kredit," ucap Wimboh kepada media, Rabu (16/8).
Ia menjelaskan, saat ini beberapa perusahaan perbankan sendiri telah menawarkan suku bunga kredit single digit pada segmen korporasi. Sementara, rata-rata suku bunga kredit Juni turun menjadi 11,77 persen dari bulan sebelumnya, 11,83 persen.
Adapun, pertumbuhan kredit pada Juni 2017 melambat menjadi 7,6 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 8,6 persen. Namun, ia menapik hal itu karena adanya penurunan permintaan kredit.
"Jadi kredit turun bukan karena permintaan kredit baru sedikit, tapi karena hapus buku 2017 sebanyak Rp26 triliun," papar Wimboh.
Meski begitu, kredit lama yang dihapus tersebut bukan berarti tidak ditagih. Wimboh menegaskan, kredit tersebut tetap akan ditagih oleh perusahaan. Hanya saja, dikeluarkan dari buku sehingga aset pun ikut menurun.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai, penurunan bunga kredit dilakukan secara perlahan karena perusahaan sedang melakukan konsolidasi. Dengan demikian, perusahaan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
"Mereka banyak melakukan penyehatan dan mereka juga mengantisipasi nanti mungkin OJK tidak memperpanjang relaksasi aturan kredit, itu akan berdampak," kata Agus.
Menurutnya, pertumbuhan kredit masih sulit mencapai 10 persen-12 persen pada tahun ini. Nantinya, hal itu akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) lebih dalam.
"Kami perkirakan tidak mencapai dua digit karena sampai Juni secara year to date [sejak awal tahun] baru 2,6 persen," kata Agus.
gir/cnni