RADARRIAUNET.COM - “Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kabupaten Siak menghasilkan emas kuning dan emas biru” ungkap Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, Susilawati, dalam acara pembukaan studi banding SPR Provinsi Jambi ke SPR Kabupaten Siak yang bertempat di Ruang Rapat Sri Indapura Kamis, 27 Oktober 2016 sore.
Terangnya, emas kuning dihasilkan dari pengolahan air seni sapi. Emas biru berupa bio gas yang sudah dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan rumah tangga, dan ke depannya kami berharap SPR Kabupaten Siak dapat mengembangkan emas putih yang dihasilkan dari olahan tulang sapi menjadi beragam bentuk kerajinan. Sehingga dapat dikembangkan sebagai ekonomi kreatif sesuai misi Bupati Siak Syamsuar, yang mengedepankan aspek pariwisata.
Lanjut dia menerangkan, Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kabupaten Siak telah mengembangkan zero waste (tanpa limbah) dalam program integrasi pengembangan sapi potong. Artinya tidak ada limbah yang terbuang dalam program integrasi tersebut. Itulah konsep dari integrasi, di mana hewan membutuhkan makanan yang diperoleh dari hasil olahan tanaman.
Dan saat ini SPR juga tengah berkonsentrasi pada dua program integrasi dalam kawasan yang berbeda, yakni integrasi pengembangan sapi–sawit meliputi Kecamatan Dayun, Koto Gasib, Kerinci Kanan dan Lubuk Dalam dan untuk pengembangan sapi- padi yang dikembangkan pada kawasan Kecamatan Bungaraya.
“Kami menyambut baik kunjungan Bapak dan Ibu sekalian ke Kabupaten Siak, dan juga rasa bangga kami karena Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak dipilih sebagai titik fokus rujukan dalam program studi banding, serta harapan kami juga ke depannya berkesempatan membalas kunjungan ke Provinsi Jambi,” tutup beliau di akhir sambutannya.
Rombongan Studi Banding ke Kabupaten Siak sebanyak 60 orang diketuai oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi Akhdiyat.
Acara dilanjutkan dengan peninjauan SPR secara langsung di kawasan yang sudah ditentukan sebelumnya.
rls/radarriaunet.com