Studi: Anak Militer Cenderung Merokok, Minum dan Bawa Senjata

Administrator - Rabu, 26 Agustus 2015 - 12:49:17 wib
Studi: Anak Militer Cenderung Merokok, Minum dan Bawa Senjata
FOTO:int

RADAR HEALT - Berdasarkan penelitian, remaja dengan orang tua atau pengasuh dari militer cenderung terlibat dalam perilaku minum-minuman keras, merokok, dan membawa senjata.

 

Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, remaja dengan orang tua atau pengasuh dari militer lebih cenderung terlibat dalam perilaku minum-minuman keras, merokok, dan membawa senjata, dibandingkan dengan anak lain.

Dikutip dari Reuters, para ilmuwan juga menemukan, remaja yang memiliki kedekatan hubungan dengan militer lebih cenderung menjadi korban kekerasan fisik dan pelecehan.

“Kami percaya bahwa hal ini sebagian disebabkan karena stres berkelanjutan yang terkait dengan perang, penempatan, pergerakan yang sering, ditindas, dan terlibat dalam kelompok sebaya yang berisiko,” kata Kathrine Sullivan, peneliti dari komunitas sosial Universitas Southern California.

Di Amerika Serikat, saat ini lebih dari satu juga anak usia sekolah berasal dari orang tua militer, seperti diungkapkan oleh Sullivan dan rekan penelitiannya dalam jurnal JAMA Pediatrics. Termasuk di antaranya, anak-anak yang berasal dari keluarga veteran. Ada lebih dari empat juta anak di AS yang orang tuanya bertugas di beberapa titik wilayah sejak 2001.

Untuk penelitian tersebut, Sullivan dan timnya menganalisis data survei yang dikumpulkan pada 2013. Data tersebut berasal dari sekitar 690 ribu siswa di sekolah-sekolah negeri, dari kelas 7 sampai sebelas. Sekitar delapan persen anak-anak yang disurvei memiliki orang tua atau pengasuh dari militer.

 

Lebih dari setengah adalah anak-anak berdarah Latin, 21 persen adalah anak-anak kulit putih. Kelompok ini memiliki jumlah anak perempuan dan laki-laki yang sama. Secara keseluruhan, lebih dari setengah siswa melaporkan mengalami kekerasan atau pelecehan, dan sekitar satu dari sepuluh anak-anak mengatakan bahwa mereka membawa senjata ke sekolah.

Penelitian ini mengungkap, anak-anak militer dua kali lebih mungkin membawa senjata ke sekolah dan 81 persen lebih mungkin membawa pisau ke sekolah. Kemungkinan mereka diancam dengan senjata juga lebih tinggi.

Anak-anak yang punya hubungan dekat dengan militer juga melaporkan, mereka hidup dalam ketakutan akan dipukuli. Mereka juga mengungkap kerap diganggu dan diintimitasi di dunia maya. Gambaran penggunaan zat terlarang pun tak kalah buruk pada anak-anak militer. Sekitar 45 – 73 persen dari mereka lebih menghisap rokok, menegak alkohol, memakai ganja, serta penyalahgunaan obat resep.

Namun, para peneliti mengakui, salah satu kekurangan penelitian ini adalah tidak adanya detail pada status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemiskinan, struktur keluarga, atau faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi respons jajak pendapat siswa-siswa tersebut.


(win/mer)