RADARRIAUNET.COM - Bagaimana tidak ‘keterlaluan’? proyek pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan di Jalan Jendral Sudirman, Desa Pematang Duku, Kecamatan Bukitbatu, Bengkalis dengan anggaran Rp2,7 miliar menggunakan penghubung antara tiang dan pemasangan batubata hanya paku-paku sepanjang sekitar dua inchi.
Akibat menggunakan paku itu karena biasanya menggunakan besi lebih panjang, warga setempat merasa heran dan geram, bahkan menuding proyek lanjutan pembangunan sekolah yang dikerjakan oleh PT. Pratama Setya Graha dan Konsultan Pengawas CV. Mitra Riau Sejati Consultan tahun anggaran 2016 tersebut asal jadi.
“Ini kampung kami, dan tidak mudah memperoleh bangunan senilai miliaran. Kami mengawasi proyek ini. Dibangun dengan miliaran rupiah tidak mungkin besi stik-nya itu tidak mungkin menggunakan paku. Sekolah itu yang menikmati adik-adik dan anak-anak Kami mendatang, kalau roboh dindingnya gara-gara stik paku, bagaimana nantinya, ” ungkap Ketua Pemuda Batang Duku Edi Jarjet kepada wartawan, Kamis (6/10/16).
Oleh karena itu, Edi meminta kepada pihak yang berwenang dan bertanggungjawab untuk serius memperhatikan setiap pembangunan asset pemerintah. "Konsultan Pengawas seharusnya terus berada di tempat bukan dibalik meja saja," katanya lagi.
Sementara itu Bambang, salah seorang Penanggungjawab Lapangan Perusahaan PT. Pratama Setya Graha mengakui tidak mengetahui secara persis dokumen konstuksi sekolah atau bestek bangunan yang ada, dan berdalih semuanya telah diserahkan kepada kepala tukang.
"Saya tidak tahu secara pasti bestek-nya, karena sudah di serahkan dengan kepala tukang," ucapnya.
rtc/radarriaunet.com