PEKANBARU (RRN) - Warga Provinsi Riau yang menunaikan ibadah haji sudah lama merindukan bisa berangkat langsung dari daerah ini tanpa harus transit di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini sekaligus bisa menghemat dana hingga puluhan miliar rupiah yang berasal dari pribadi jamaah dan pemerintah.
Keinginan itu diakui salah satu tokoh masyarakat Riau, M Nasir Day, menjawab wartawan di Pekanbaru, Minggu (23/8/2016).
"Pemerintah provinsi harus pro aktif untuk segera merealisakan rencana embarkasi ini. Kalau bisa secepatnya sehingga puluhan miliar setiap tahunnya tidak terbuang untuk transit melalui embarkasi Batam," katanya.
Menurut Nasir Day, jika satu kabupaten/kota saja membutuhkan anggaran rata-rata Rp1 miliar dan Rp2 miliar untuk setiap tahunnya untuk berangkat ke Batam, jumlahnya bisa mencapai belasan miliar untuk ongkos saja.
"Kalau ditambah dengan biaya lain-lain jumlah bisa lebih dari Rp20 miliar. Kalau berangkat langsung dari Bandara Pekanbaru, tentu biayanya bisa dihemat,"ujarnya.
Dia mengatakan prioritas utama adalah memperpanjang runway (landasan pacu) hingga mencapai 3.100 meter sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar yang bisa memuat 400 penumpang.
"Saat ini dalam proses perpanjangan dari 2.300 m ke 2.600 meter. Selanjutnya harus digesa menjadi 3.100 meter," harapnya.
Mengenai kendala asrama haji yang saat ini lahannya belum tuntas, kata Nasir, sementara bisa menggunakan sejumlah rusun susun sewa (rusunawa) milik Pemprov Riau. Hal itu dinilai mencukupi karena jamaah yang akan ditampung hanya tidak terlalu banyak hanya untuk jeda satu hari saja.
"Kalau rumah sakit bisa nanti dioptimalkan milik TNI AU," katanya semangat.
Tokoh yang dikenal punya pemikiran cukup bernas mengaku kian optimis mendengar kabar adanya kucuran dana pusat untuk mendukung embarkasi haji Riau senilai Rp250 miliar.
"Kalau informasi itu benar, Alhamdulillah. Namun kita harap tidak hanya menunggu tapi harus pro aktif mendukung anggaran. Segera koordinasi dengan sinergi dengan PT Angkasa Pura selaku pengelola bandara dan Kementeran Agama (Kemenag). Apa bisa dibantu Pemprov segera anggarkan sehingga embarkasi haji segara terwujud," tegasnya.
Sebelumnya, Asri Auzar, Sekretaris Komisi D DPRD Riau mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya pembangunan embarkasi haji. Apalagi tahun ini sebutnya, pusat sudah menganggarkan Rp250 miliar untuk itu.
"Banyak dampak positif dengan keberadaan embarkasi haji. Ini kita dukung, Pemprov harus berperan aktif, terus lakukan koordinasi dengan pusat dan Angkasa Pura II," sebutnya.
Sementara itu Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muhammad Azis, mengakui Riau memang sudah pantas memiliki embarkasi sendiri.
Apalagi jumlah jamaah Riau selalu paling besar dibanding tiga daerah lainnya yang juga bergabung di embarkasi Batam, yakni, Kalimantan Barat, Jambi, dan Kepulauan Riau. Selain itu, katanya, sebagai daerah yang kaya tak patut lagi Riau menumpang lagi ke embarkasi Batam.
"Setiap kali jamaah kita berada di embarkasi Batam saat musim haji, kita mengeluarkan anggaran sebanyak Rp23 miliar, sudah termasuk dengan biaya seremonialnya di sana. Karena itu, kita sangat berharap pihak pemerintah bisa membantu proses pembangunan embarkasi ini," katanya. (9hal/fn)