BANGKINANG (RRN) - Sekitar 966,5 Ha dari 1343,65 Ha lahan pertanian yang tersebar disejumlah wilayah di Kabupaten Kampar terancam gagal panen akibat kemarau panjang yang menyebabkan lahan pertanian tersebut mengalami kekeringan.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BPPK) Kabupaten Kampar, Ir Aliman Makmur, M.Si kepada wartawan, mengatakan kekeringan lahan pertanian ini secara otomatis berdampak terhadap produksi pertanian di Kampar.
“Kemarau panjang ini tentunya dapat menyebabkan lahan pertanian masyarakat mengalami kekeringan dan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi pertanian di Kampar gagal panen,” cemas Aliman yang mengaku gagal penennya pertanian di Kampar juga dapat mengancam ketahanan pangan di Kabupaten Kampar.
Aliman ungkapkan, 966,5 Ha lahan pertanian di Kampar yang mengalami kekeringan tersebut diantaranya di kecamatan Bangkinang seluas 192 Ha, Kecamatan Kampar Utara 403 Ha, Kecamatan Kampar 55 Ha, Kecamatan Kampar Timur 81 Ha, Kecamatan Salo 77,3 Ha dan kecamatan Kuok seluas 158, 2 Ha.
Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Kampar dengan melakukan berbagai upaya diantaranya membangun dan memelihar sarana irigasi yang tersedia dan yang dibutuhkan.
“Khusus kondisi darurat hari ini, pihaknya dengan Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Kampar melakukan upaya pompaniasi air terhadap lahan pertanian yang terancam gagal panen.” Sebut Aliman.
Upaya itu sebut Aliman berdasarkan rapat Koordinasi Pemerintah daerah dengan dinas instnasi terkait beberapa waktu lalu terkait ancaman kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Kampar.
“Sebagai wilayah agraris kondisi kekeringan ini memaksa kita pemerintah daerah menanggapinya dengan serius agar petani tidak mengeluhkan hasil produksi pertaniannya, tutur Aliman. (sk/fn)