Pasca Terbakar, Kementrian ESDM Turunkan Staff ke PLTBG Rantau Sakti, Rohul

Administrator - Sabtu, 10 September 2016 - 10:00:21 wib
Pasca Terbakar, Kementrian ESDM Turunkan Staff ke PLTBG Rantau Sakti, Rohul
Tiga staf Kementrian ESDM diturunkan ke PLTBG Rantau Sakti, Rohul. rtc
RADARRIAUNET.COM - Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tiga staff untuk mengetahui kronologis kebakaran balon penampung gas metan atau POME ke PLTBG Desa Rantau Sakti Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul) sejak Kamis (8/9/16) kemarin.
 
Selain untuk mengetahui kronologis, tiga staff diturunkan Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konversi Industri (EBTKI) Kementrian ESDM, yakni Zulfan, Kristian Adisantoso dan Janitra Halim, dua hari terakhir ini juga akan memintai keterangan saksi-saksi soal insiden, dan melakukan mitigasi.
 
Zulfan, Kasi Kelistrikan Direktorat EBTKI Kementrian ESDM mengatakan mereka respon cepat karena PLTBG Rantau Sakti merupakan pilot project energi baru terbarukan pemerintah.
 
Apalagi, adanya insiden kebakaran balon penampung gas atau membran menyebabkan suplay listrik ke masyarakat terganggu.
 
"PLTBG ini juga dibangun untuk mengatasi krisis listrik di masyarakat, makanya kita respon cepat," ujar Zulfan, Jumat (9/9/16).
 
Soal kerugian materil atau finansial sekira Rp500 juta akibat kebakaran balon penampung gas atau membran pada Selasa (6/9/16) sore lalu, Zulfan mengatakan hal itu akan didiskusikan lebih lanjut di Kementrian ESDM.
 
"Kita disini untuk mengetahui, pertama keselamatan dari petugas, instalasi, dan memitigasi agar masyarakat tetap mendapatkan pasokan listrik," jelasnya.
 
Zulfan menilai pengelola PLTBG Rantau Sakti cukup tanggap melakukan mitigasi risiko dari kehilangan listrik, karena mereka langsung melakukan perbaikan setengah reaktor yang tidak ikut terbakar, sehingga pasokan gas metan kembali normal.
 
Menjaga kebutuhan suplay listrik masyarakat tetap tersedia, jelas Zulfan, tiga diesel engine milik Distamben Rohul sudah diturunkan ke lokasi selama maintenance atau perbaikan sebagian reaktor yang tidak turut terbakar.
 
Soal ketanggapan Pemkab Rohul, Zulfan mengakui respon cukup cepat, karena langsung meminjamkan diesel engine dan free cash alias gratis. "Saya nilai respon cukup baik," katanya.
 
Ditanya apakah insiden di PLTBG sebagai kelalaian pengelola, Zulfan mengatakan indikasi dan kronologis masih didiskusikan lagi. "Tapi yang pasti semua pihak disini tidak ingin ini terjadi," tandas Zulfan.
 
Sementara itu, Kepala Distamben Rohul Drs Yusmar M.Si mengatakan sebelum meninjau, dinasnya sudah berkoordinasi dengan pengelola apa yang terjadi.
 
"Untuk memastikan kebenaran kita kroscek ke lapangan hari ini. Selanjutnya kita akan mitigasi apa yang bisa dibantu," ujarnya.
 
Yusmar mengakui agar kebutuhan listrik masyarakat tetap tercukupi, Distamben Rohul turunkan tiga diesel ke Tambusai Utara, yakni 2 diesel masing-masing kapasitas 500 KVA dan satu diesel kapasitas 165 KVA.
 
"Kita mengucapkan terima kasih. Pak Plt Bupati Rohul (Sukiman) juga menitipkan salam dan mengucapkan terima kasih, karena beliau tidak bisa turun karena ada kegiatan," jelas Yusmar.
 
"Kita bangga ada perhatian dari pihak Direktorat EBTKI Kementrian ESDM. Soal bantuan nantilah itu," tambahnya.
 
Yusmar mengharapkan insiden kebakaran setengah reaktor tidak dijadikan suatu hal negatif, namun harus jadi pelajaran. Menurutnya, penanganan dalam energi baru terbarukan perlu kehati-hatian dan safety tersendiri, karena berbeda penanganan dengan energi lagi.
 
"Dengan melihat ke sini, ini menjadi tanggungjawab kita bersama-sama. Soal besarnya tanggungjawab itu nanti," tandas Yusmar dan berharap penormalan kelistrikan di PLTBG Rantau Sakti tidak berlangsung lama.
 
 
rtc/radarriaunet.com