Diberi Tenggat, Jumlah Warga Perekam Data e-KTP Meningkat

Administrator - Sabtu, 03 September 2016 - 09:21:31 wib
Diberi Tenggat, Jumlah Warga Perekam Data e-KTP Meningkat
Jumlah warga perekam data e-KTP meningkat signifikan. cnn
RADARRIAUNET.COM - Pemberian tenggat bagi warga untuk merekam data e-KTP hingga 30 September diklaim menuai hasil positif. Kementerian Dalam Negeri mencatat, per hari ada sekitar 200 ribu warga yang mereka data e-KTP.
 
Menurut Direktur Jenderal Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil Kemdagri Zudan Arif Fakrulloh, jumlah warga yang merekam data e-KTP tersebut mengalami peningkatan signifikan. Sebelum ada tenggat, hanya ada 30 ribu warga yang merekam data e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tiap harinya.
 
"Tampaknya masyarakat senang diberi tenggat waktu. Ini terapi kejut. Sudah terlalu lama, perekaman pertama kan (tenggatnya) 31 Desember 2013 lalu bergeser 31 Desember 2014. Terus mundur kok pergerakan lambat, makanya dibikin tenggat 30 September," kata Zudan di Kantor Kemdagri, Jakarta, Jumat (2/9).
 
Penambahan jumlah warga yang merekam data berdampak pada berkurangnya stok blanko e-KTP. Saat ini, sudah ada 2,1 juta blanko yang terpakai dari 4,6 stok milik Direktorat Jenderal Dukcapil.
 
Untuk mencegah kekosongan blanko, Zudan berkata bahwa proses lelang pengadaan blanko e-KTP akan dilakukan lagi bulan ini.
 
"Kalau tidak ada pemotongan (anggaran) lagi, kami beli 12 juta (blanko)," ujarnya.
 
Hingga akhir Agustus, masih ada 20 juta lebih warga yang belum merekam data e-KTP. Menurut data Kemdagri, warga yang telah melakukan perekaman berjumlah 162.047.403 jiwa.
 
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berkata bahwa pemerintah tetap menargetkan perekaman data e-KTP hingga akhir bulan ini. Namun, ia tak menutup kemungkinan perekaman data e-KTP dilakukan setelah melewati tenggat yang diberikan.
 
Kemdagri menargetkan perekaman data e-KTP seluruh warga dapat rampung pertengahan tahun depan. Jika perekaman telah selesai, masalah data ganda kependudukan juga diyakini akan hilang.
 
 
cnn/radarriaunet.com