RADARRIAUNET.COM - Ada hal yang tak lazim terjadi di kantor Camat Tualang, kendaraan Angkutan Kota (Angkot) berjejer parkir di halaman kantor Camat, Rabu (24/8/16). Setelah dipantau, diketahui sejumlah sopir angkot menjumpai camat Tualang Zulkifli untuk curhat ke Camat terkait menjamurnya terminal bayangan di kota industri tersebut. Sehingga berdampak pada pendapatan mereka setiap harinya.
“Dulu ketika baru diresmikan kami diajak mendukung, mengantar dan menjemput penumpang di terminal. Awalnya semua parkir bus ke terminal, pendapatan kami lumayan, namun setelah sebagian bus tak masuk terminal, penumpang tak ada lagi,” ujar Koordinator sopir angkot perawang Syafrizal.
Syafrizal menuturkan sejak dua tahun terminal baru Perawang beroperasi, pendapatan sopir angkot menurun drastis. Penyebabnya antara lain menjamur terminal bayangan di sepanjang jalan raya, menurunkan dan menaikkan penumpang disembrangan tempat.
Dulu, katanya semua bus akan masuk terminal dan pihak Dishub Siak akan membangun pos di KM 11 guna mengawasi bus masuk kota. Namun hanya isapan jempol, bus angkutan umum dari berbagai jurusan bebas turun naikkan penumpang dalam kota.
“Praktis sewa kami, hanya dari pasar km 4 saja, pendapatan tak cukup untuk makan. Banyak pengusaha angkot tak sanggup membayar pajak kenderaan karena pendapatan minim,”sebut dia.
Oleh karena itu, pria yang panggilan sehari-hari Ujang meminta kepada pemerintah menertibkan terminal bayangan yang menjamur di sepanjang jalan raya Perawang. Hal ini tidak saja membantu meningkatkan pendapatan sopir angkat,tetapi juga memberdayakan terminal yang dibangun dengan uang rakyat.
“Kami mohon ketegasan dari pemerintah, masukkan kembali bus angkutan umum ke dalam terminal, kalau tetap membandel cabut POnya,”harap dia.
Sementara itu, Camat Tualang Zulkifli begitu menerima perwakilan sopir angkot, langsung menghubungi Dinas Perhubungan. Tampak hadir Kepala Terminal Perawang, Suroso, dan Kabib Binwas Dishub Siak. “Kita meminta Dishub, menyikapi keluhan sopir angkot Tualang untuk menertibkan bus kembali ke Terminal. Karena, tujuan terminal itu dibangun untuk tempat naik turunnya penumpang bus. Kami selaku pemerintah Tualang siap membantu Dishub melakukan penertiban,” tukas Camat.
Kepala Terminal Perawang Suroso, mengaku baru bertugas di Perawang sejak bulan Juni 2016. Terkait dengan aspirasi sopir angkot, pihaknya sudah menyurati PO yang ada di Kecamatan Tualang. Namun diakuinya, menertibkan terminal bayangan, bukan semudah membalik telapak tangan, melalui beberapa tahapan. “Surat pertama sudah kita layangkan kepada semua PO di Tualang, kemudian akan menyusul surat kedua dan ketiga. Kalau tetap membandel, akan dilakukan penertiban berbarengan dengan operasi penumbar,” tandas dia.
teu/isc/radarriaunet.com