RADARRIAUNET.COM - Ternyata di balik cerita yang selama ini dibesar-besarkan tentang aksi RAPP dalam menangani kebakaran lahan dan hutan melalui masyarakat peduli api (MPA), ada kisah menyedihkan.
MPA sebelumnya dijanjikan hadiah jutaan bahkan miliaran rupiah oleh RAPP ternyata selama ini seolah dijadikan "budak" oleh perusahaan bubur kertas terbesar di Asia tersebut.
Pasalnya, MPA ini bekerja tanpa mengenal waktu namun tidak memperoleh imbalan maupun perhatian, padahal MPA butuh operasional dan akomodasi dalam menjalankan tugas.
Lurah Pelalawan kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Edi Arifin meluapkan kekecewaanya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (24/8/2016) lalu seusai melakukan rapat pencegahan Karlahut di aula kantor Camat Pelalawan.
"Kita kasihan, Anggota MPA ini kan punya keluarga tentu mereka harus punya income, tapi demi pencegahan Karlahut mereka rela meluangkan tenaga dan waktu, apakah harus begini terus, selama ini saya merogoh kocek pribadi bang, tapi ya tentu saya lakukan semampu saya," tutur Edi Arifin.
Edi menambahkan, setidaknya pihak perusahaan peduli akan nasib MPA, jika bisa memberi bantuan perusahaan untuk memberikan insentif bagi MPA atau bantuan yang bisa meringankan beban MPA.
"Apalagi baru-baru ini ada anggota TNI yang gugur akibat memadamkan api Karlahut, nah MPA inikan berisiko sama dengan kejadian tersebut, kalau hal itu terjadi lantas bagaimana dengan nasib keluarga MPA tersebut," pungkas Edi.
Belum ada pihak RAPP yang bisa dikonfirmasi terkait keluhan lurah tersebut.
drc/fn/radarriaunet.com