Oppo Mirror 5 & R7 Lite Siap Bertarung di Kelas Menengah

Administrator - Jumat, 21 Agustus 2015 - 14:47:34 wib
Oppo Mirror 5 & R7 Lite Siap Bertarung di Kelas Menengah
FOTO:detiknews

RADAR TEKNO  Oppo resmi memperkenalkan dua produk terbarunya untuk pasar gadget Tanah Air, yakni Mirror 5 dan R7 Lite. Ditujukan bagi pengguna kelas menengah, dua smartphone anyar Oppo ini memiliki keunggulan dari sisi desain.

CEO Oppo Indonesia Ivan Lau mengatakan bahwa dua produk terbarunya ini merupakan jawaban atas permintaan konsumen di Indonesia yang menginginkan produk kelas menengah namun dengan desain dan spesifikasi yang mumpuni.

"Oppo memahami betul kebutuhan dan keinginan konsumen akan smartphone yang tidak hanya berestetika tinggi tapi juga hadir dengan harga kompetitif. Inilah yang coba kami hadirkan lewat Mirror 5 dan R7 Lite," ujarnya dalam konferensi pers di Oppo Experience Store, Gandaria City, Rabu (19/8/2015).

Dirancang dengan menggunakan acuan desain pada produk sebelumnya, yakni R1X, Mirror 5 tampil elegan dengan tekstur potongan berlian di bagian cover belakang. Yang membedakan adalah penggunaan lapisan anti gores, dimana R1X menggunakan tempered glass, sedangkan Mirror 5 hanya dilapisi dengan fiber glass.

"Meski fiber glass ini berada satu tingkat di bawah tempered glass, tapi lapisan fiber glass juga bisa melindungi perangkat dari goresan, tergantung dari pemakaian si pengguna," papar Product Executive Oppo Indonesia, Suwanto dalam kesempatan yang sama.

Untuk urusan dapur pacu, perangkat yang berjalan di atas sistem operasi Android 5.1 Lollipop ini dipersenjatai dengan prosesor quad core 1,2 GHz Qualcomm Snapdragon 410, kartu grafis Adreno 306, RAM 2 GB, baterai 2.420 mAh, dan memori internal 16 GB dengan slot microSD up to 128 GB. Sayangnya, layar Mirror 5 yang berukuran 5 inch ini hanya dilengkapi dengan resolusi 540x960 pixel.


Hal ini menyebabkan layar Mirror 5 kurang menyajikan warna serta tingkat kecerahan yang tajam. Tak hanya itu, dimensi bodi yang diusung oleh Mirror 5 ini cukup tebal, yakni 143,4x71,2x7,7 mm, sehingga terlihat agak chubby.

Tersedia dengan varian warna biru dan putih, perangkat dengan kamera utama 8 MP dan depan 5 MP ini dibanderol dengan harga Rp 2.999.999.

Masuk ke produk kedua ada R7 Lite. Sesuai dengan namanya, R7 Lite membawa sejumlah spesifikasi mewah dari ponsel flagship Oppo R7 yang meluncur di Indonesia pada bulan Mei 2015 lalu, namun dengan harga sedikit lebih terjangkau.

Mengusung bodi berbahan material metal, perangkat yang memiliki desain 2,5D glass ini membawa sistem operasi terbaru dari Oppo, yakni ColorOS 2.2 berbasis Android Lollipop 5.1. Meski sama-sama dipersenjatai dengan prosesor octa core Snapdragon 615, tapi besaran RAM dan memori internal yang dibekali lebih kecil dibanding R7, yakni 'hanya' punya RAM 2 GB dan 16 GB (slot microSD up to 128 GB).

"Walau dari sisi angka R7 Lite dan R7 berbeda, tapi dari sisi performa keduanya dipastikan hampir sama. R7 Lite menyajikan performa yang tak kalah hebat dengan pendahulunya," tutur Suwanto.

Untuk pasokan daya, R7 Lite dibekali dengan baterai berkapasitas kecil, yakni 2.320 mAh. Dilengkapi dengan kamera utama 13 MP dan kamera depan 8 MP, Oppo R7 Lite mulai dipasarkan pada bulan September 2015 dengan harga Rp 3.990.000.

Pesan Terkirim di BlackBerry Bisa Dihapus di Tengah Jalan
)
Radar tekno  Akuisisi BlackBerry atas WatchDoc di awal tahun ini menjadi langkah signifikan bagi perusahaan asal Kanada tersebut, terutama untuk urusan keamanan berbagi file.

WatchDoc diklaim BlackBerry Security Director Nader Henein menawarkan solusi enterprise file-sync-and-share (EFSS) paling aman yang memungkinkan pengguna memproteksi, membagi dan mengerjakan file mereka di perangkat apapun.

"Berbagi file di WatchDoc memberikan keleluasaan bagi pengguna membagi dan mengatur file di berbagai perangkat. Anda bisa tahu bagaimana file milik Anda diedit, dikopi, dicetak atau diteruskan ke orang lain," papar Nader dalam wawancara dengan sejumlah media di Palalada Restoran, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

"Anda bahkan bisa juga menutup akses atau menghapus file yang seharusnya tidak dibagi, namun sudah terlanjur dikirimkan dari jarak jauh," lanjutnya.

Ditambahkannya, ada dua hal yang dilindungi dengan ketat oleh pengguna di kalangan korporat. Pertama adalah properti intelektual perusahaan, kedua informasi konsumen.

"Berbagi data di kalangan korporat akan secara signifikan meningkatkan produktivitas pekerja. Namun di sisi lain, juga membuka risiko keamanan data finansial bahkan reputasi perusahaan jika tidak diatur secara benar," sebut Nader.

WatchDox memperluas komitmen BlackBerry membantu pengguna di kalangan korporat menghubungkan para karyawan satu sama lain ke akses informasi perusahaan mereka dari semua platform.

Teknologi ini ditawarkan sebagai value-added service di portfolio BlackBerry Enterprise Mobility Management (EMM dan tersedia untuk BES12, dan solusi Multi-OS EMM.
(rns/ash)