Bahaya Mengintai Tubuh yang Kekurangan Air Mineral

Administrator - Jumat, 26 Agustus 2016 - 11:03:34 wib
Bahaya Mengintai Tubuh yang Kekurangan Air Mineral
ilustrasi. cnn

RADARRIAUNET.COM - Tubuh manusia membutuhkan sedikitnya lima persen kandungan mineral. Jenis mineral tersebut beragam, begitu pula sumbernya. Salah satu sumber mineral adalah air.

Namun sebagian besar masyarakat yang tinggal kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, sehari-hari terbilang kurang mengonsumsi air yang kerap disebut air putih—sekalipun bening.

Menurut Dr. Ulul Albab, SpOg, perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), biasanya masyarakat yang tinggal di pedesaan justru lebih banyak minum air putih ketimbang di perkotaan.
    
Padahal bagi akses untuk mendapat air putih yang sehat di perkotaan jelas lebih mudah. Air putih dalam kemasan, misalnya, bisa dijumpai di mana-mana, dari warung sampai supermarket.

Lalu, bagaimana dengan masyarakat yang belum mendapatkan kemudahan akses air putih? Soal ini, Ulul menjelaskan kepada awak media, bahwa air putih dalam kemasan maupun air pegunungan sama baiknya.

"Keduanya sama baik apabila berasal dari sumber yang sama," kata Ulul. "Kalau sumbernya berbeda, pasti kandungannya juga berbeda. Apakah air di Jakarta sama dengan air yang ada di Bogor?"

Ia menegaskan, masing-masing daerah memiliki sumber mata air dengan komposisi mineral berbeda. Jika membandingkan antara air putih dalam kemasan dengan air dari pegunungan tentu akan sulit.

"Air dalam kemasan itu kan juga air dari pegunungan," ujar Ulul. "[Air dalam kemasan] mungkin lebih steril, mineralnya lebih terjaga, tapi belum tentu lebih bagus. Air pegunungan juga belum tentu lebih bagus. Kita bicara soal komposisi mineral, kita lihat bagaimana prosesnya, bagaimana penyimpanannya."

Hal yang terpenting dari air minum, menurut Ulul, adalah memenuhi syarat air bersih, yaitu, bersih, tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, memiliki pH 6,5-8, tidak mengandung bakteri, tidak mengandung logam berat. Hal ini tak hanya berlaku untuk sumber air di pegunungan atau pedesaan saja, tapi juga air keran yang siap minum.

"Air keran itu mateng atau tidak? Kalau tidak, ya berarti tidak bisa. Kalau dia mateng tapi masih mengandung logam berat juga tidak bisa," kata dokter yang biasa berpraktek di RSU Bunda Margonda, Depok. "Yang penting memenuhi syarat air bersih."

Maka selama akses air bersih mudah didapat, agaknya tak ada alasan lagi untuk menunda apalagi mengurangi porsi minum air putih, demi memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh.

Sebab dampak kekurangan mineral tidak bisa dianggap sepele. Tubuh yang kekurangan mineral bisa mengalami gangguan otot, saraf, metabolisme, dan bahkan pembekuan darah.


cnn/fn/radarriaunet.com