RADARRIAUNET.COM - Mahasiswa Universitas Riau (UR) yang melaksanakan kuliah kerja nyata (Kukerta) di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar mengadakan penyuluhan mengenai pembangunan keluarga berencana & keluarga di Aula Kantor Desa Koto Mesjid, Senin (15/8/2016).
Penyuluhan yang diikuti oleh ibu-ibu dari Desa Koto Mesjid ini menghadirkan sejumlah narasumber. Diantaranya, Kepala Penyuluhan Keluarga Berencana (PKB) Waternis, salah satu dosen PSIK UR Ns. Arneliwati, M.Kep, dan advokasi dari BKBPP Kab. Kampar drg. Awal Haenniwati.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah perangkat desa, diantaranya Kepala Desa, Kepala Puskesmas, dan Sekretaris BPD.
Desa Koto Mesjid merupakan salah satu desa binaan BKKBN sehingga kegiatan ini perlu dilakukan. Adapun materi yang disampaikan oleh narasumber yaitu kependudukan, keluarga berencana, dan kesehatan balita.
Dalam sambutannya, Bustami sebagai Kepala Puskesmas XIII Koto Kampar III mengatakan penting bagi suatu keluarga untuk meningkatkan kualitas anaknya, sehingga kualitas suatu bangsa juga meningkat. Sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan penyuluhan ini, Waternis menyampaikan tiga pilar utama BKKBN adalah pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
Namun, pada penyuluhan ini ia hanya fokus pada pengendalian pertumbuhan penduduk. Ia mengatakan pertumbuhan penduduk di Indonesia harus diatur. Hal ini dikarenakan, laju pertumbuhan penduduk jika tidak dikendalikan maka seperti deret ukur sedangkan pertumbuhan ekonomi seperti deret hitung. Hal ini tentu tidak sebanding dan diperlukan cara agar perbandingan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi sebanding.
Ada banyak alat kontrasepsi yang dapat digunakan, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Pembahasan ini disampaikan oleh Arneliwati. Pemateri terakhir dibawakan oleh drg. Awal Haenniwati. Ia mengatakan ibu hamil harus rajin memeriksakan kandungannya, tidak hanya itu. Pertumbuhan dan perkembangan anak juga harus diperhatikan setiap waktunya. Untuk hasil yang akurat, ibu-ibu sebaiknya mengunjungi posyandu karena terdapat fasilitas untuk mengukur tumbuh dan kembang bayi.
Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan ini terlihat antusias dengan acara yang diadakan oleh mahasiswa KUKERTA UR. Hal ini terlihat dari banyaknya ibu-ibu yang hendak bertanya pada saat narasumber selesai menyampaikan materi.
rtc/fn/radarriaunet.com