Kejar Korea Selatan dengan Pijat dan Rempah

Administrator - Sabtu, 13 Agustus 2016 - 13:09:59 wib
Kejar Korea Selatan dengan Pijat dan Rempah
Spa Indonesia bisa jadi kekuatan industri kecantikan di skala global. cnn

RADARRIAUNET.COM - Industri kecantikan dunia terus memunculkan hal baru demi penampilan sempurna. Beragam produk dan perawatan kecantikan pun berlomba hadir dengan teknologi masa kini. Sejumlah negara pun silih berganti menawarkan tren kecantikan terbaru, termasuk Indonesia.

Jika Korea Selatan menawarkan teknik bedah plastik mumpuni, Indonesia justru menggali tradisi daerah yang sarat dengan eksotisme. Tidak hanya ditujukan bagi wanita Indonesia, eksplorasi kecantikan dari berbagai pelosok itu juga bisa jadi daya tarik bagi wanita mancanegara.

"Teknik spa yang ada di Indonesia punya bahan yang berbeda. Itu bisa menarik juga buat mancanegara," ujar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Watie Moerany.

Dia menambahkan spa Indonesia bisa diunggulkan di skala global. Pasalnya, teknik pijat yang ada di Indonesia sangat bervariasi di setiap provinsinya. Selain itu, setiap teknik pijat tersebut merupakan warisan budaya yang telah turun temurun.

"Ada 600 ribu tempat spa di Indonesia. Pada 2016, jumlah ini akan terus meningkat hingga 900 ribu outlet spa. 80 persennya ada di Bali dan Jakarta," katanya.

Dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara, Indonesia memang punya ragam kecantikan unik, terutama lewat bahan alami dari rempah-rempah, seperti kapulaga, beras putih, beras hitam, dan kopi.

"Spa yang ada di Indonesia itu bisa menjadi bintangnya Indonesia, asalkan ditekuni dengan benar,” ujar Patricia Medina, Ketua Penyelenggara Beauty Professional 2016, yang dihelat di Jakarta, belum lama ini.

Meski begitu, Indonesia masih belum bisa mengungguli negara Asia lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Pasalnya, pemerintah Indonesia masih kurang mendukung industri kecantikan.

"Kalau di Asia Tenggara yang megang itu Thailand. Pemerintah Thailand itu serius membantu. Kalau di Indonesia, birokrasinya sulit, untuk usaha saja sudah mahal," terang Patricia.

Sedangkan untuk pasar Asia, yang menjadi jawara adalah Jepang. Bukannya tanpa alasan, menurut Patricia, Jepang sudah lebih dulu menggunakan bahan-bahan alami. Selain itu, Jepang tidak pernah mengumbar janji secara berlebihan.

“Tidak ada janji-janji putih dalam waktu tiga hari," tuturnya.

Selain Jepang, Indonesia juga masih harus mengejar ketertinggalan dari Korea Selatan, apalagi kini konsumen Indonesia menjadi pasar besar bagi produk kecantikan dari Negeri Ginseng.

“Itu disebabkan karena masyarakat Indonesia, terutama usia 30 tahun ke bawah, menyukai sesuatu yang serba instan. Selain itu, pop culture Korea kan juga nyangkut banget di Indonesia," tambahnya.

Masih banyak hal yang harus dikejar Indonesia dalam hal kecantikan agar bisa masuk ke dalam tiga besar pasar kecantikan Asia, terutama soal tren dan kualitas.


cnn/radarriaunet.com