RADARRIAUNET.COM - Kebakaran lahan mulai terjadi di beberapa titik di Provinsi Riau. Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menjelaskan kebakaran tersebut karena gambut masih dalam kondisi kering.
"Ini kekeringan karena pembukaan kanal yang masif yang telah terjadi puluhan tahun, dan untuk membuat dia basah kembali kita sekat kanalnya itu butuh waktu," kata Nazir di Kantor Staf Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Nazir menjelaskan, badan yang dikelolanya sebenarnya sudah berusaha membasahi kembali lahan gambut dengan melakukan penyekatan kanal. BRG juga sudah memasang beberapa alat untuk memonitor lahan gambut yang kering.
"Kita testing beberapa site, kita testing di beberapa Kabupaten Tulang Pisau dan Meranti itu sudah kita tes, kemudian nanti kita akan pasang alat. Kita akan mendorong banyak pihak pemilik lahan untuk melakukan restorasi, jadi baru akan kelihatan hasilnya beberapa saat mendatang," jelasnya.
Hasil dari usaha restorasi lahan gambut yang dilakukan BRG baru bisa dirasakan beberapa tahun ke depan. Untuk jangka pendek, yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran lahan adalah melakukan patroli rutin di lahan-lahan yang rawan terbakar.
"Kalau sekarang memang tingkat pencegahannya selain dicoba sekat yang dibangun, juga harus patroli. Patroli dipimpin Danrem di setiap wilayah itu perintah Presiden, jadi tugas kami hanya restorasinya. Kalau patroli dan pencegahan itu ada kementerian lain tupoksinya," tegasnya.
teu/dtc/radarriaunet.com