BPS Klaim Pemotongan Belanja Negara Tak Hambat Laju Ekonomi

Administrator - Selasa, 09 Agustus 2016 - 08:18:52 wib
BPS Klaim Pemotongan Belanja Negara Tak Hambat Laju Ekonomi
BPS mencatat berdasarkan kelompok pengeluaran, belanja pemerintah hanya memberikan kontribusi 9,44 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. cnn

RADARRIAUNET.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim pemangkasan anggaran belanja negara tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Pasalnya, BPS mencatat berdasarkan kelompok pengeluaran, belanja pemerintah hanya memberikan kontribusi 9,44 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Di mana kontribusi ini masih kalah dengan konsumsi rumah tangga sebesar 55 23 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sebesar 32,45 persen.

"Ini karena pemerintah menginstruksikan untuk segera menyerap anggaran kemudian mengalokasikannya untuk pembangunan proyek kemudian, beberapa anggaran sudah dipangkas sehingga tidak banyak porsi belanja pemerintah," kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jumat (5/8).

Terkait pemangkasan anggaran, menurut Suryamin, dampak pemangkasan tidak begitu banyak. Sekalipun pemerintah memutuskan untuk memangkas anggaran lagi sebanyak Rp133,8 triliun. Pasalnya, pemerintah telah menginstruksikan agar pemangkasan belanja pemerintah bukan pada belanja infrastruktur.

"Belanja pemerintah yang dipotong itu yang tidak produktif, seperti perjalanan dinas dan rapat. Bukan yang seperti infrastruktr. Jadi, ini tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi secara langsung," kata Suryamin.

Justru, BPS melihat, pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrak dengan pembangunan infrastruktur hingga akhir tahun sehingga target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen di akhir 2016 masih bisa saja dicapai.

Tak hanya itu, optimisme Suryamin juga bertambah dengan adanya kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty yang bergulir sejak Juli lalu hingga Maret 2017 mendatang. Pasalnya, dana repatriasi tax amnesty dapat disalurkan untuk memberikan suntikan investasi di sektor-sektor tertentu.

"Kalau bisa mencapai Rp165 triliun, tentu dana tax amnesty ini bisa digunakan untuk investasi di sektor konstruksi dan manufaktur. Karena kedua sektor itu bisa membuat ekspor jadi lebih baik," jelas Suryamin.

Prediksi Kuartal III

Suryamin memastikan, beberapa sektor yang telah memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi kuartal II dapat berlanjut di kuartal III.

Pertama, sektor pertanian, Suryamin memprediksi sektor ini masih bisa memberikan kontribusi besar sekalipun isu musim kemarau basah menerpa Indonesia hingga akhir tahun.

"Sekalipun kemarau-basah, asal petani bisa melihat waktu yang tepat untuk tanam padi, tentu hasilnya pun akan bagus sehingga hasil panen diperkirakan tidak bergeser lagi seperti pada kuartal II," ujar Suryamin

Kedua, sektor manufaktur, Suryamin memastikan dengan sektor ini berkontribusi besar di kuartal III, terlebih dengan adanya evaluasi paket kebijakan I-XII.

"Dengan adanya paket kebijakan itu, dunia usaha jadi dirangkul, diharapkan tidak ada lagi perizinan yang menyulitkan sehingga dunia usaha menambah peluang di sektor ini," katanya.


cnn/fn/radarriaunet.com