RADARRIAUNET.COM - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Senin (8/8) dan dolar AS berdiri tegak setelah laporan pekerjaan Juli kuat dari perkiraan mengangkat kepercayaan dalam kekuatan ekonomi AS mempertinggi harapan bahwa AS Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat, jumlah tenaga kerja AS naik 255 ribu pada Juli dan peningkatan Juni direvisi naik ke 292 ribu. Padahal, ekonom yang disurvei oleh media internasional telah memperkirakan data pekerjaan Juli hanya akan meningkat 180.000.
"Data pasar tenaga kerja AS yang kuat meningkatkan kemungkinan untuk normalisasi kebijakan moneter oleh The Fed, namun ketidakpastian untuk AS tetap tinggi juga," tulis ahli strategi Barclays.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen pada awal perdagangan, setelah naik 0,7 persen pekan lalu. Sementara saham AS mencatat keuntungan yang solid pada hari Jumat, dengan kedua indeks, S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi.
Adapun indeks Nikkei N225 Jepang, yang tergelincir 1,9 persen pekan lalu dalam menghadapi penguatan yen, mampu menguat 1,6 persen lebih tinggi pada awal perdagangan.
Dolar AS naik 0,3 persen pada 102,07 yen. Pergerakan dolar terpantau stabil terhadap euro pada US$1,1085 per euro.
Indeks dolar, yang melacak mata uang tersebut terhadap sekeranjang enam rival utama, naik 0,1 persen ke level 96,295, tidak jauh dari level tertinggi satu minggu 96,522, pada hari Jumat setelah laporan pekerjaan.
"Dolar tampaknya kuat untuk saat ini, tapi setelah minggu ini, ada banyak ketidakpastian," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang Mizuho Securities.
Sementara mata uang utama diharapkan untuk bergerak pada rentang baru-baru ini, pelaku pasar menyatakan kondisi pasar yang tipis bisa memperkuat pergerakan, dan tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi bisa diharapkan.
cnn/radarriaunet.com