RADARRIAUNET.COM - Baku tembak terjadi di Dhaka, Bangladesh, Jumat (1/7) malam. Menurut laporan CNN, baku tembak terjadi antara polisi dengan penyerang bersenjata di sebuah restoran Spanyol.
Itu sudah dikonfirmasi Kedutaan Amerika Serikat di Dhaka melalui akun Twitter, “Dilaporkan ada penembakan dan penyanderaan di Gulshan 2, Dhaka. Silakan berlindung di tempat aman dan ikuti perkembangan melalui berita.”
Hingga saat ini, penyerang masih di dalam restoran bersama beberapa pengunjung yang menjadi sandera, menurut penuturan polisi, Jenderal Benzir Ahmed. Namun, ia tidak menyebutkan berapa jumlah orang yang terperangkat di dalam restoran.
“Kami sesang berusaha menyelesaikan permasalahan ini dengan damai,” katanya. Tidak jelas pula apa yang diinginkan para penyerang. Mereka sempat melempar granat ke arah polisi yang mengepung di depan restoran, menurut salah satu saksi mata.
Saat ini para penjinak bom dari kepolisian sudah berjaga di lokasi.
Dikutip dari awak media, serangan di Dhaka terjadi di hari yang sama dengan dibunuhnya seorang pemuka agama Hindu di sebuah kuil di Jhenaidah, Bangladesh. Selama ini Bangladesh ‘dihantui’ berbagai pembunuhan. Negara itu dihuni 150 juta umat Muslim, tapi beberapa serangan ditujukan membungkam mereka yang berani mengkritik Islam.
Salah satu yang banyak mendapat pemberitaan adalah kasus pembunuhan penulis Bangladesh-Amerika, Avijit Roy dua tahun lalu. Baru-baru ini, seorang aktivis LGBT juga dibunuh. Beberapa pihak mencurigai kelompok bersenjata di Bangladesh ada kaitannya dengan ISIS. Namun pemerintah Bangladesh membantah adanya ISIS di negara itu.
cnn/radarriaunet.com