RADARRIAUNET.COM - Kebakaran lahan dan hutan ( Karlahut ), di provinsi riau bukan lagi masalah baru, tetapi sudah menjadi momok yang menakutkan, dan menjadi sebuah bencana buatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Selama lebih dari dasawarsa, provinsi riau telah menjadi pusat bencana buatan manusia, yaitu kebakaran lahan dan hutan, serta musnahnya ekosistem flora dan fauna serta meningkatnya korban, baik materi, maupun kesehatan dan nyawa manusia.
Dari puluhan tahun dan seiring silih bergantinya penguasa republik ini, keadaan tidak pernah berubah, selain hanya sekedar tindakan ala kadarnya saja, bahkan di sinyalir kegiatan rutin itu tidak lain hanya sebagai modus oknum tertentu dalam menggerogoti anggaran daerah dan negara.
Melihat kenyataan bencana kebakaran yang tidak kunjung selesai ini, beruntung Presiden Jokowidodo telah mengeluarkan ultimatum kepada para stakeholder di provinsi riau, yang mana dalam hal ini adalah Danrem 031/WB pekanbaru, Polda riau, dan Gubernur riau Arsyadjuliandi Rachman.
Menyikapi situasi dan rentanya musibah kebakaran sehubungan dengan musim kemarau yang sudah mulai terasa, Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi, M.Si disela-sela acara forkopimda riau baru-baru ini, menyerukan, "Kepada seluruh Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, para Kapolres, Dandim, Camat, Koramil bahkan para Kepala Desa diseluruh Provinsi Riau, agar bertanggung jawab penuh dalam mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan," katanya.
Dalam sesi wawancara dengan reporter Radar Riau, Nurendi menjelaskan, "Sekarang sudah musim kemarau. Dan satelit sudah mendeteksi titik-titik panas pada daerah tertentu, sekalipun titik panas itu belum tentu menjadi titik api, namun harus dicegah dengan langkah-langkah preventif," Jelasnya.
Status siaga darurat saat ini menurutnya lebih bersifat cara-cara yang preventif, dimana para pasukan dan relawan siaga di posko masing-masing untuk memantau segala kemungkinan tindakan pembakaran oleh masyarakat.
Sudah saatnya kita semua menyadari betapa ruginya kita apabila terkena dampak karlahut ini, dan dibulan suci ramadhan ini, marilah kita semakin befikir yang lebih baik, dengan tidak merusak alam dan flora dan fauna, karena jika kita mau bersatu untuk mencegah bencana ini, maka kita bisa membuat sejarah bagi provinsi riau, " Tandasnya.
feri sibarani/radarriaunet.com