Per 2016, Total Utang Pemerintah Indonesia Tembus Rp3196 Triliun

Administrator - Rabu, 11 Mei 2016 - 19:10:54 wib
Per 2016, Total Utang Pemerintah Indonesia Tembus Rp3196 Triliun
ilustrasi dolar AS. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah pusat hingga akhir Februari 2016 mencapai Rp 3.196,61 triliun. REUTERS/Guadalupe Pardo/cnn
RADARRIAUNET.COM - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah pusat hingga akhir bulan lalu mencapai Rp 3.196,61 triliun atau sekitar 25 persen dari estimasi Produk Domestik Bruto (PDB) 2016. 
 
Angka tersebut meningkat hampir Rp100 triliun dalam dua bulan pertama tahun ini, meski secara nominal turun jika dibandingkan dengan posisi akhir Januari yang sebesar Rp 3.220,98 triliun. 
 
Dalam laman DJPPR yang diakses Senin (4/4) sebagian besar utang ditarik pemerintah dengan menerbitkan obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN). Dalam periode yang sama, total obligasi negara yang telah diterbitkan pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.443,14 triliun, bertambah Rp96,41 triliun dibandingkan posisi akhir 2015 yang sebesar Rp2.36,73 triliun. 
 
Sisanya ditarik pemerintah melalui pinjaman luar negeri sebesar Rp749,16 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp4,31 triliun. Secara kumulatif, total outstanding pinjaman pemerintah pusat sebesar Rp753,47 triliun, meningkat 1,5 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu. 
 
Berdasarkan sumber pinjaman, DJPPR mencatat Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi negara pemberi pinjaman  terbesar Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih mengandalkan bantuan pinjaman dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).
 
Jepang menjadi debitur bilateral terbesar bagi Indonesia, dengan total pinjaman yang telah digelontorkan mencapai Rp222,05 triliun. 
 
Sementara untuk debitur multilateral, Bank Dunia dan ADB masih menjadi pemberi pinjaman terbesar, yakni masing-masing Rp222,69 triliun dan Rp122,85 triliun.
 
 
 
alex harefa/cnn/h24/rrn/melanie