Alibaba: Buat Apa Kami Beli AC Milan?

Administrator - Kamis, 28 April 2016 - 17:28:42 wib
Alibaba: Buat Apa Kami Beli AC Milan?
AC Milan dikabarkan akan dibeli oleh perusahaan e-commerce terbesar di China, Alibaba. REUTERS/Stefano Rellandini
RADARRIAUNET.COM - Perusahaan e-commerce terbesar China, Alibaba, membantah akan membeli AC Milan dari tangan Silvio Berlusconi, demikian dikabarkan media Football Italia. 
 
Dalam beberapa hari ke belakang, isu soal penjualan AC Milan memang kembali mencuat setelah beredar kabar perusahaan raksasa dari China akan menggelontorkan dana hingga 1,2 miliar euro untuk mendapatkan kesebelasan yang dijului Rossoneri tersebut.
 
Media-media Inggris dan Italia mengabarkan bahwa perusahaan itu adalah Alibaba, namun kemudian dibantah oleh sang pendiri perusahaan.
 
"Saya telah mendanai klub di China [Guangzhou Evergrande], apa lagi yang bisa diberikan Milan untuk saya?" ujar Jack Ma, seperti dikutip dari Football Italia. 
 
Bantahan terbaru juga datang dari kubu AC Milan dengan Berlusconi yang menolak untuk menjual perusahaan. 
 
Menurut Agensi Giornalistica Italia [AGI], sumber yang dekat dengan masalah ini menyatakan Berlusconi belum siap untuk menyerahkan "mainannya". 
 
Saat ini 99 persen saham Milan dimiliki Fininvest --perusahaan induk kepunyaan Berlusconi. Akan tetapi mantan perdana menteri Italia itu dalam beberapa tahun terakhir tidak sanggup mendanai transfer pemain untuk membuat Milan bersaing dengan klub-klub papan atas Eropa lainnya. 
 
Pada 2014/2015, Rossoneri untuk kali kedua secara berturut-turut keluar dari daftar 10 besar klub terkaya di Eropa yang dikeluarkan Deloitte Money League. Hal ini juga merupakan dampak kegagalan mereka mencapai kompetisi Liga Champions dan juga penurunan jumlah penonton.
 
Sementara itu, Forbes mengabarkan bahwa Ma punya kekayaan mencapai $23 miliar dan juga menanamkan uangnya untuk memiliki 40 persen saham Guangzhou Evergrande. 
 
Evergrande kemudian menjadi tim China pertama dalam sejarah yang dua kali memenangi Liga Champions Asia, tepatnya pada 2013 dan 2015.  
 
 
 
cnn/alex harefa