Tak Terawat, Masyarakat Nilai Pemkab Kuansing Enggan Perhatikan Objek Wisata

Administrator - Senin, 19 Oktober 2015 - 10:27:39 wib
Tak Terawat, Masyarakat Nilai Pemkab Kuansing Enggan Perhatikan Objek Wisata
Keberadaan beberapa objek wisata di Kuansing dilihat masyarakat tidak terawat. Padahal menurut mereka memiliki nilai ekonomis./FOTO: riauterkini

TELUK KUANTAN (RRN) - Sungguh disayangkan. Pembangunan sektor pariwisata di daerah Kuansing ternyata belum mendapat perhatian penuh dari pemda setempat. Bahkan objek wisata yang bisa dikembangkan sebagai destinasi unggulan malah dibiarkan begitu saja. Alhasil, kondisi objek wisata tersebut tak terawat, kotor dan tak menarik.


Salah satu contoh keberadaan objek wisata yang kurang mendapat sentuhan adalah objek wisata Air Terjun Tujuh Tingkat Batangkoban yang terletak di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan. Saat ini kondisnya memprihatinkan, dan penuh dengan kotoran dan sampah masyarakat.Kondisi ini tentunya tidak boleh dibiarkan oleh pemerintah setempat dan masyarakat. Karena objek wisata Batangkoban adalah salah satu aset daerah Kuansing yang tetap harus dijaga dan dilestarikan.Mardias Yaya, salah satu warga Lubuk Ambacang kepada wartawan, menyampaikan bahwa objek wisata Batangkoban dari dulu sudah terkenal sebagai tempat wisata yang ada di Kabupaten Kuansing. “Jadi sangat disayangkan kalau objek wisata ini yang menjadi kebanggaan masyarakat diterlantarkan begitu saja," ungkap Yaya.


Warga lainya, Khairul Ihsan juga menimpali hal yang sama. Kata mahasiswa UR ini, kalau pemerintah serius memperhatikan objek wisata Batangkoban dengan serius, maka wisatawan akan tertarik berkunjung.Khairul juga menyayangkan sikap pemerintahan Kuansing yang selama ini terkesan mbalelo dengan janjinya. "Pemkab sering kali menjanjikan bakal memperbaiki objek wisata Batangkoban untuk menggenjot sektor pariwisata di Kabupaten dan Kecamatan Hulu Kuantan kususnya. Tapi buktinya ? Lihat objek wisata ini sekarang, sangat memprihatinkan," ucapnya.


Dahulu, kata dia, kerap kali terdengar wisatawan merasa kagum dengan keindahan objek wisata air terjun tujuh tingkat Batangkoban ini, namun sekarang, melihat kondisi Batangkotan saat ini, orang malah akan keheranan dan prihatin karna fasilitas dan infrastrukturnya yang berantakan dan sampah berserakan dimana-mana. "Dan coba perhatikan tangga-tang yang sudah hancur dan tidak terawat, rasa aman dan nyaman bagi wisatawan kerap dikeluhkan, karena rendahnya tingkat pelayanan pemerintah daerah selaku pengelola," cetusnya.


Sejatinya kata dia, pemerintah daerah jangan hanya mengutamakan pendapatan daerah saja, tetapi kewajiban untuk membangun fasilitas penunjang supaya wisatawan menjadi aman dan nyaman juga perlu diperhatikan. "Disisi lain, pemda terus menerus mendorong masyarakat di setiap kesempatan untuk mempromosikan destinasi pariwisata daerah, sementara perhatian pemerintah daerah itu sendiri tidak sebanding dengan rendahnya fasilitas dan pelayanan yang ada disana," tutup Khairul.


Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Musliadi juga mengharapkan, pemerintahan Kuansing melalui dinas terkait harus memperhatikan sejumlah objek wisata yang ada di Kuansing yang hingga saat ini terabaikan.Kata dia, pembangunan sejumlah fasilitas penunjang objek wisata tersebut tidak akan membuat pemerintahan daerah merasa rugi. Sebab, jika objek ini banyak dikunjungi wisatawan, maka akan banyak juga peluang ekonomis yang akan timbul dari sana. "Disanalah masyarakat bisa berinovasi dengan kreatif untuk menghasilkan uang dari kunjungan para wisatawan," tutup Musliadi. (teu/rtc)