Al Azhar Ikut Ambil Bagian Dalam Aksi "Revolusi Langit Biru".

PEKANBARU (RRN) - Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar ikut lakukan aksi yang ditaja oleh berbagai komunitas di Riau, ia pun turut menuliskan unek-uneknya di atas kertas.

Menurutnya persoalan kabut asap menjadi semakin pelik, dan belum ada tindakan serius, hanya terkesan seadanya itupun setelah rakyat menjerit.

Kabut asap sudah berlangsung hampir 18 tahun lamanya, dan persoalan penanganan asap, pemerintah sealalu tidak siap, padahal efeknya sudah merugian masyarakat, bahkan sudah mengancam kesatibilan ekonomi.

"Saya datang kemari, bergabung dengan seluruh elemen yang ada, sebagai korban. Saya tidak mengatasnamakan organisasi apapun termasuk sebagai ketua LAM, tapi sekali lagi saya adalah korban," tuturnya, Senin (12/10/2015).

Al Azhar sangat mendukung aksi yang berlabel" Revolusi Langit Biru" ini, menurutnya aksi kali ini lebih menyentuh dan menuntut kaum muda untuk adu kreatifitas, bukan hanya sekedar orasi seperti yang sudah dilakukan beberapa mahasiswa selama ini.

"meyuarakan aspirasi, dengan cara unik seperti ini menurut saya pribadi, merupakan kegiatan yang sangat positif, jauh dari anarkisme, jauh dari adu urat, semoga dengan aksi kawan-kawan bisa didengar oleh pemerintah yang selama ini terkesan tidak berani terhadap pelaku kejahatan perusak hutan dan lahan di Riau," tukasnya.Â

Sementara itu Satria batubara, yang merupakan perwakilan wartawan dari PWI Riau, menyumbangkan dua puisi sekaligus. Dalam puisinya banyak kalimat-kalimat yang mengecam pemerintah, karena kabut asap ini bukan hanya merugikan fisik rakyat, tapi juga sudah mengobrak-abrik dunia pendidikan dan dunia usaha.

Aksi tersebut tetap berlangsung meriah, semakin siang massa semakin padat, dalam gerakan lawan asap juga diadakan twitter boom dengan hastag #LawanAsap dan #RevolusiLangitBiru. (dnl/fn)