Program Irigasi P3A-TGAI di Melawi Dorong Pemberdayaan Petani dan Ekonomi Desa

Administrator - Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:14:48 wib
Program Irigasi P3A-TGAI di Melawi Dorong Pemberdayaan Petani dan Ekonomi Desa
Pemberdayaan Petani dalam kegiatan perbaikan saluran irigasi tersier kini tengah dikerjakan secara swakelola oleh kelompok petani di berbagai desa, dengan dukungan dan pendampingan dari Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM)./foto.skn.

Melawi. — Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3A-TGAI) yang digulirkan pemerintah di Kabupaten Melawi terus menunjukkan progres positif. Sejumlah kegiatan perbaikan saluran irigasi tersier kini tengah dikerjakan secara swakelola oleh kelompok petani di berbagai desa, dengan dukungan dan pendampingan dari Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM).

Program P3A-TGAI merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat sistem irigasi pertanian melalui pemberdayaan petani secara langsung. Dalam pelaksanaannya, kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) diberi peran utama dalam merancang, melaksanakan, hingga mengawasi kegiatan di lapangan.

Menurut Susanto, TPM Kabupaten Melawi, pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai rencana dan mengikuti seluruh tahapan teknis yang telah ditetapkan. “Dimulai dari sosialisasi, identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana teknis, hingga penandatanganan kerja sama antara P3A dan instansi pelaksana. Semua berjalan transparan,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu bentuk keterbukaan informasi publik adalah pemasangan papan proyek di setiap lokasi kegiatan agar masyarakat dapat mengetahui detail pekerjaan yang sedang dilakukan. “Dengan begitu, masyarakat bisa ikut memantau langsung dan memastikan tidak ada penyimpangan,” tambahnya.

Selain memperbaiki infrastruktur irigasi, program ini juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga. Mekanisme padat karya yang diterapkan memungkinkan masyarakat sekitar ikut bekerja dalam pembangunan, sehingga menambah penghasilan bagi keluarga petani.

“Program ini tidak hanya meningkatkan fungsi irigasi, tetapi juga membantu perputaran ekonomi di tingkat desa. Banyak warga yang terlibat sebagai tenaga kerja lokal,” jelas Susanto.

Pemerintah juga menegaskan pentingnya pengawasan berlapis agar kegiatan berjalan tepat sasaran. Setiap tahapan pekerjaan dipantau oleh tim teknis, TPM, dan instansi terkait untuk memastikan mutu hasil pekerjaan sesuai spesifikasi. “Kami melakukan monitoring dan evaluasi rutin agar hasil pembangunan berkualitas dan bisa digunakan jangka panjang,” katanya.

Diharapkan, seluruh kegiatan P3A-TGAI di Kabupaten Melawi dapat diselesaikan pada akhir tahun 2025. Pemerintah menargetkan ratusan petani di berbagai desa menjadi penerima manfaat langsung, terutama dalam hal peningkatan produktivitas lahan dan efisiensi pengairan.

Lebih jauh, program ini dinilai sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional dari tingkat daerah. Melalui pemberdayaan petani dan pengelolaan irigasi berbasis masyarakat, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan air pertanian yang berkelanjutan.

“Partisipasi aktif petani adalah kunci keberhasilan program ini. Semakin tinggi rasa memiliki, semakin kuat pula komitmen mereka menjaga hasil pembangunan,” tutur Susanto.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat desa, program P3A-TGAI di Melawi diharapkan menjadi contoh praktik baik pembangunan infrastruktur berbasis pemberdayaan yang tidak hanya memperkuat pertanian, tetapi juga menumbuhkan kemandirian ekonomi desa. (Skn)