Radarriaunet | Jakarta – Usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang berhasil menelurkan kesepakatan gencatan senjata di Sharm el-Sheikh, Mesir, Presiden Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam menjaga perdamaian di Palestina.
Dalam keterangannya setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, Prabowo menyatakan bahwa kesiapan Indonesia ini telah dikomunikasikan kepada sejumlah negara mediator kunci seperti Amerika Serikat, Turki, Qatar, dan Mesir.
"Kami katakan kami siap, kalau diminta pasukan penjaga perdamaian, pasukan peacekeeping, Indonesia siap," kata Kepala Negara.
Menurut Prabowo, meskipun proses pengiriman pasukan perdamaian ini tidak mudah dan akan melibatkan pembahasan teknis yang rumit, pemerintah berkomitmen untuk memulai langkah-langkah konkret. "Itu sudah saya tegaskan. Kita sekarang akan bicara detilnya lah, ini masih rumit, tidak gampang. Tapi ya kita mulai kerja," ujarnya.
Pernyataan ini menguatkan posisi Indonesia yang sebelumnya telah proaktif dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan, seperti kapal dan pesawat Hercules yang membawa ribuan ton bantuan ke Gaza. Jauh sebelum KTT di Mesir, Presiden Prabowo juga telah menginstruksikan TNI untuk menyiapkan pasukan perdamaian, menindaklanjuti komitmen yang pernah disampaikannya dalam Sidang Umum PBB ke-80, di mana Indonesia siap mengirimkan lebih dari 20.000 prajurit untuk misi perdamaian bila mendapat mandat dari PBB.
(Her)