Facebook akan Didenda Regulator AS, Kenapa?

Administrator - Senin, 21 Januari 2019 - 14:43:13 wib
Facebook akan Didenda Regulator AS, Kenapa?
Facebook mungkin akan kena denda oleh FTC. Photo by JOEL SAGET / AFP/mtvn

Jakarta: Komisi Dagang Federal Amerika Serikat (FTC) tengah mempertimbangkan untuk memberikan denda besar pada Facebook satu tahun setelah skandal kebocoran data, lapor Washington Post.

Dengan membiarkan data pengguna diakses oleh pihak ketiga tanpa izin, Facebook mungkin telah melanggar perjanjian yang mereka buat dengan pemerintah pada 2012 untuk melindungi data pengguna.  

Jika denda ini dikenakan pada Facebook, maka ini akan menjadi denda pertama yang harus Facebook bayar setelah mencuat skandal bahwa data pribadi dari lebih dari 87 juta pengguna telah diberikan pada Cambridge Analytica, perusahaan konusltasi politik, tanpa izin para pengguna.

Pada Oktober, Inggris memberikan denda sebesar GBP500 ribu akibat skandal Cambridge Analytica. Namun, denda yang akan diberikan FTC jauh lebih besar. Menurut laporan Post, denda yang dikenakan bisa lebih dari USD22,5 juta yang FTC kenakan pada Google pada 2012.

Ketika itu, Google dikenakan denda karena perusahaan diketahui melacak pengguna peramban Safari dari Apple meski mereka mengaku tidak melakukan itu, lapor The Verge.

Pada 2012, Facebook membuat perjanjian dengan FTC. Mereka berjanji untuk menjaga data pribadi mereka agar tetap aman dan melindungi privasi pengguna. Namun, mereka gagal memenuhi perjanjian itu. Mereka telah membuat informasi seperti daftar teman atau unggahan pengguna tersedia ke umum dan bisa dibagikan tanpa izin pengguna. Tampaknya, perjanjian ini yang FTC anggap Facebook telah langgar.

Setelah kasus Cambridge Analytica dan kasus serupa -- seperti ketika seorang hacker sukses mengakses data pribadi dari 29 juta orang -- anggota Kongres dan grup advokasi meminta FTC untuk segera bertindak.

"Konsekuensi yang serius adalah satu-satunya cara untuk mencegah perilaku ganas Facebok dan mengubah pendekatan industri untuk tumbuh meski harus mengorbankan masyarakat," kata Free Press, grup advokasi media dan teknologi. "Langkah ini harusnya menjadi salah satu dari banyak langkah yang diambil oleh regulator dan Kongres untuk mengatasi perlakuan jahat platform online pada para penggunanya."


ELL/mtvn