RADARRIAUNET.COM - OpenOffice, salah satu alternatif untuk Microsoft Office yang dapat digunakan secara gratis, sedang menghadapi masalah besar.
Dennis E. Hamilton, orang yang menawarkan diri menjadi Vice President OpenOffice, belum lama ini mengirimkan pesan pada anggota milis (mailing list), mengatakan bahwa kemungkinan besar, proyek OpenOffice akan dihentikan karena kekurangan developer.
Menurut Ars Technica, banyak kontributor OpenOffice yang pindah ke LibreOffice setelah ia diluncurkan. LibreOffice merupakan alternatif gratis lain untuk Microsoft Office selain OpenOffice yang lebih sering menawarkan update.
Engadget melaporkan, kurangnya developer telah membuat tim OpenOffice kesulitan untuk mengatasi kelemahan keamanan yang ada. "Dalam hal Apache OpenOffice," tulis Hamilton. "Keharusan untuk mempublikasikan kelemahan, sementara tidak ada update perbaikan yang ditawarkan adalah masalah besar."
OpenOffice memberitahu masyarakat akan adanya kelemahan di bulan Juli. Namun, mereka tidak menawarkan update untuk memperbaiki lubang keamanan yang ada. Sebagai gantinya, tim OpenOffice justru mendorong pengguna untuk berganti menggunakan Microsoft Office atau LibreOffice.
Satu bulan kemudian, tim OpenOffice hanya memberitahukan cara untuk menambal kelemahan yang ada yang harus pengguna pasang secara manual. Hamilton menjelaskan bagaimana penutupan OpenOffice akan terjadi, termasuk pemberhentian akun-akun media sosial OpenOffice.
Namun, tidak semua orang ingin OpenOffice dihentikan. Salah satu kontributor bernama Philip Rhodes membalas email Hamilton dan mengatakan bahwa dia ingin agar tim OpenOffice lebih fokus untuk mengumpulkan developer sukarela baru daripada menghentikan proyek ini.
mtrtv/radarriaunet.com