Pemda Pelalawan Berdayakan Masyarakat Dalam Industri Sawit

Pelalawan : Pemerintah Daerah Pelalawan berupaya memberdayakan masyarakat lokal dalam industri kelapa sawit mulai dari produksi bahan mentah sampai barang jadi.

Bupati Pelalawan H M Harris di Pelalawan, Provinsi Riau, Rabu, mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan kerja sama dengan lima institusi swasta dan penelitian pengembangan guna memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat lokal dalam industri kelapa sawit.

Kerja sama yang dilakukan Pemda Pelalawan bersama dengan BPPT, PT Pindad, PT Rekayasa Engineering, Pusat Pengembangan Kelapa Sawit, dan Dewan Minyak Sawit Indonesia untuk memberikan pelatihan dan pembinaan pada masyarakat lokal.

"Masyarakat disatukan di bawah Koperasi Unit Desa yang dibantu enam institusi tadi, nanti akan bikin industri sendiri, sekaligus dengan turunannya, ada industri hilirnya," kata Harris, seperti sitat antara riau, Senin (6/5/2019).

Para petani lokal akan diberikah bibit kelapa sawit yang unggul, diberikan pelatihan mulai dari cara penanaman dan perawatan untuk meningkatkan jumlah produksi, hingga pengolahan hasil sawit guna menambah nilai jual.

Dia mengatakan hasil produksi dan olahan sawit tersebut juga sudah dicarikan pasarnya yang akan diambil oleh perusahaan Jepang.

"Kami harapkan masyarakat bisa mandiri tanpa ketergantungan dengan para investor," jelas Haris.

HM Harris mengungkapkan sebanyak 75 persen dari 426 ribu total penduduk di Kabupaten Pelalawan mata pencahariannya dari kebun kelapa sawit.

Di Kabupaten Pelalawan sendiri terdapat lebih dari 380 hektare merupakan area perkebunan kelapa sawit dengan 42 perusahaan swasta yang mengelola.

Sementara selama ini masyarakat hanya bermitra dengan perusahaan swasta, dan ada sebagian yang memiliki perkebunan kelapa sawit sendiri secara swadaya.

Namun Harris mengatakan hasil produksi dari masyarakat lokal tidak lebih besar dibandingkan hasil produksi perusahaan swasta.

Dia mengakui perusahaan swasta mendominasi industri kelapa sawit di Pelalawan dibandingkan dengan perkebunan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat lokal.

RRN/AR