Jakarta (RRN)- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan mendapat tambahan anggaran kepolisian menjadi Rp 67,2 Tirilun untuk tahun 2016 mendatang. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akan ada beberapa fokus kerja dengan adanya kenaikan anggaran sekitar Rp 10 triliun dibanding tahun 2015 tersebut. "Ada kenaikan besar memang untuk tahun 2016, karena didorong nanti oleh dana PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Itu akan diintensifkan, jadi polisi juga harus penuhi target itu sehingga bisa digunakan maksimal," kata Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, (19/8/2015).
"Semua operasional. Gakkum (penegakan hukum), binmas (pembinaan masyarakat), pencegahan," sambung Badrodin saat ditanya akan fokus ke bidang apa.
Saat disinggung apakah untuk pembangunan gedung dan mobilisasi penyidik akan diakamodir dengan adanya kenaikan anggaran itu, Badrodin mengatakan hal itu bersifat situasional.
"Mobilisasi penyidik kan situasional, tidak setiap saat. Kalau yang ditangani cukup banyak, bisa bentuk satgas, bukan berarti mobilisasi itu harus permanen, tidak. Kan di program prioritas kapolri, anggaran penyidikan akan terus ditingkat," ujar Badrodin. "Kan sudah sempat saya jelaskan bahwa anggaran penyidikan hanya penuhi 36 persen dari kebutuhan. Nanti kan tiap tahun akan ditingkatkan terus," lanjutnya.
Badrodin juga tak menjawab gamblang saat ditanya apakah anggaran itu ada yang akan dialokasikan untuk pembangunan Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim). "Tergantung perencanaan. Lihat kebutuhan. Prioritas kan diajukan jajaran cukup banyak, lihat kebijakan pemerintah juga," pungkasnya. (teu/dtc)