Warga Ungkap Kekesalan Karena Kegiatan Banyak Tertunda

Administrator - Senin, 01 Agustus 2016 - 15:38:01 wib

ilustrasi. bpc

RADARRIAUNET.COM - Sejumlah masyarakat menilai bukan suatu alasan bila program pemerintah saat ini ditunda hanya karena turunnya defisit anggaran APBD Rohil pada tahun 2016 sebesar Rp812 milyar. "Kemarin disaat APBD kita mencapai Rp.2,7 triliun, pembangunan dari usulan yang kami ajukan banyak juga dipending," kata Musri (38) warga.

Dia mencontohkan, jalan lintas Sekapas, Kecamatan Rantau Kopar dibuka sekitar tahun 2009 lalu dan di aspal sekitar tahun 2012 lalu. "Namun pengerjaan itu ada tersisa lebih kurang 2,5 KM lagi, dan kenapa dari 2012 sampai sekarang tidak ada kelanjutan pengerjaan jalan itu oleh Pemkab Rohil," katanya.

Sementara lanjutnya pemimpin di Rohil masih itu-itu saja orangnya. Misalnya, saat itu Suyatno menjabat sebagai wakil dan pernah pula menggantikan Annas Mamun menjadi Bupati Rohil.

"Sekarang Pak Suyatno terpilih pula jadi Bupati Rohil," terangnya. Demikian pula, H. Jamiluddin, lanjutnya, dahulu adalah wakil ketua DPRD Rohil, dan sekarang sudah menjadi Wakil Bupati Rohil. "Nah, dimana perjuangan para petinggi untuk kepentingan kami pada tahun-tahun sebelumnya. Ketika, anggaran berkurang seperti ini, baru sibuk membuat alasan seperti itu," paparnya.

Senada diungkapkan Martiyas (43). Dia sangat mendukung gebrakan DPRD Rohil terhadap Pemkab Rohil dengan memecahkan kaca meja dan membanting mickrofon saat rapat evaluasi DPRD dengan Pemkab Rohil pada Selasa (26/7) kemarin.

"Wajarlah DPRD itu kesal, masak Pemkab Rohil lebih mementingkan keperluan dinas daripada kepentingan masyarakat," ujarnya. Ia sependapat bahwa tidak ada alasan Pemkab Rohil memending pembangunan yang diambil dari aspirasi masyarakat. "Kalau tidak direalisasikan usulan pembangunan yang kami sampaikan. Jadi, apa guna Pemkab Rohil membuat Musrembang setiap tahun. Buat saja, Musrembang bersama kepala dinas saja. Sebab, usulan para dinas itu paling di utamakan," tandasnya.

Rusdy/radarriaunet.com

Berita Terkait