BERLIN (RRN) - Jerman berpotensi menghabiskan dana hingga 21 miliar euro atau lebih dari Rp306 triliun untuk menampung, memberikan makanan dan pendidikan bagi ratusan imigran Timur Tengah yang membanjiri negara itu tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh pusat riset ekonomi Jerman, Ifo, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/11).
•
Berdasarkan asumsi 1,1 juta pencari suaka di Jerman tahun ini, angka tersebut meningkat tajam ketimbang prediksi bulan September lalu yang hanya 10 miliar euro (Rp145 triliun).
Perkiraan itu belum termasuk biaya terkait pendidikan dan pelatihan kerja, yang menurut Ifo diperlukan untuk memastikan pengungsi Timur Tengah berhasil hidup di Eropa.
"Pelatihan dan akses ke bursa tenaga kerja menjadi kunci baik biaya maupun integrasi," Gabriel Felbermayr dari institut Ifo berujar.
Pemerintah Jerman belum mengeluarkan perkiraan resmi anggaran bagi arus imigran tersebut tahun ini, namun telah meningkatkan anggaran di 16 negara bagian hingga 4 miliar euro (Rp58,3 triliun).
Negara-negara bagian Jerman diperkirakan bisa menghabiskan hingga 16 miliar euro (setara Rp233 triliun) tahun depan. Menurut Menteri Keuangan Wolfgang Schäuble, pemerintah federal akan berinvestasi kira-kira 8 miliar euro (Rp116 triliun) untuk menampung dan mengintegrasi pencari suaka.
Ifo juga menyerukan upah minimum yang lebih fleksibel di Jerman. Mereka mengklaim standar upah sebesar 8,50 euro (Rp123 ribu) per jam terlalu berat bagi kebanyakan usaha untuk mempekerjakan pengungsi. (den/fn)