Usai Bertemu Jokowi, Pengusaha: Kita Jangan Panik

Administrator - Jumat, 04 September 2015 - 11:36:29 wib
Usai Bertemu Jokowi, Pengusaha: Kita Jangan Panik
foto: detik.com

RADAR BISNIS  - Perekonomian global diprediksi tumbuh lambat tahun ini. Pengaruhnya akan terasa hingga ke banyak negara, termasuk Indonesia dan negara berkembang lainnya.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto (SBS), atas dasar itu harusnya semua kalangan paham bahwa tidak ada negara yang bisa lepas dari perlambatan ekonomi. Sebenarnya ekonomi Indonesia masih cukup baik dibandingkan negara lain.

"Sebenarnya situasi perekonomian itu, oke lah kita sedang menghadapi tantangan, tapi kita kalau melihat harus juga dengan fair ya. Artinya dibandingkan dengan negara-negara lain sebetulnya masih lumayan lah kita ini," terangnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis  (3/9/2015)

Indonesia pada kuartal II-2015 tumbuh 4,6% lebih lambat 0,1% dari kuartal sebelumnya. Sementara Malaysia turun 0,5% menjadi 4,9% pada kuartal II, Australia turun 0,3% menjadi 2% dan Korea Selatan turun 0,3% menjadi 0,5%.

"Penurunan terjadi tapi negara lain jauh lebih dari kita," tegasnya.

Menurut SBS, pemerintah harus tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Berbagai kebijakan yang akan diambil diharapkan tepat sasaran, bukan karena kaget atau panik karena di tengah permasalahan.

"Penting kita menjaga kepercayaan, menjaga trust dan confident, sehingga jangan lah terjadi kita itu mengambil sikap yang panik, sikap yang tidak merasa tidak terkendali lagi. Padahal sebetulnya situasi masih sangat baik. Artinya relatif ya dibanding negara-negara lain," paparnya. (mkl/ang/fn)