JAKARTA (RRN) - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa tak mempermasalahkan sikap PAN yang menyeberang ke partai pendukung pemerintah, Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sebab, Koalisi Merah Putih (KMP) bukanlah sebuah koalisi yang permanen.
"PAN tidak ada tidak apa-apa. Tidak masalah. KMP itu kan bukan suatu koalisi permanen. Itu kesepakatan partai di luar pemerintah. PAN masuk tidak apa-apa juga. KMP itu cuma lucu-lucuan saja. Kalau hari ini pemenang pemilu merayu tidak apa-apa," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2015).
Dia telah memprediksi, lambat laun partai dalam KMP akan berguguran satu per satu. Ia juga menganggap tidak ada yang diuntungkan atau dirugikan dengan keluarnya PAN dari KMP.
"Maka saya selalu bilang pertengahan 2017 tidak ada lagi KMP. PAN hari ini tidak mempengaruhi KMP, pemerintah tidak mengambil keuntungan," tegas dia.
Anggota Komisi III DPR RI ini mengaku tak masalah dengan sikap yang keluarkan PAN secara mendadak tanpa konsultasi dengan elite partai lain di KMP. Sebab, tidak ada yang mengharuskan PAN meminta izin untuk 'minggat' dari KMP. "Kalau pak Prabowo tidak masalah. Kalau KMP hanya Gerindra juga tak masalah. Tidak perlu izin," kata dia.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya bersilaturahim dengan Presiden untuk satu maksud dan tujuan yang jelas. "Kami sepakat bulat menyatakan PAN bergabung dengan pemerintah menyukseskan seluruh program pemerintah untuk kepentingan bangsa dan negara seluruh Indonesia, kepentingan NKRI," terangnya.
Ia menegaskan hal itu telah disepakati setelah berdiskusi dengan seluruh jajaran partai kemudian menjadi kesepakatan partai secara solid. Dia menegaskan bergabungnya PAN dengan kelompok pendukung pemerintah dengan latar belakang karena PAN mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan seluruh rakyat Indonesia dan kepentingan NKRI ketimbang kepentingan parpol maupun golongan. (mtvn/n)