RADARRIAUNET.COM - Tim pengendali misi di Badan Ruang Angkasa Eropa, ESA, sudah melepas wahana untuk pendaratan di Mars dari pesawat induknya, Minggu (16/10).
Namun mereka kini sedang berupaya untuk menyambungkan kembali semua data secara menyeluruh dari wahana tersebut setelah sempat kehilangan kontak.
Seorang pejabat ESA, Jocelyne Landeau-Constantin, mengatakan dia dikelilingi oleh para ilmuwan yang merasa lega dengan pelepasan wahana yang diberi nama Schiaparelli.
"Semuanya sudah kembali ke jalurnya," tegas Landeau-Constantin.
Dengan berat 577 kg, Schiaparelli rencananya akan menyentuh permukaan Mars pada Rabu 19 Oktober mendatang.
Pendaratan otomatis
Upaya ESA sebelumnya untuk mendaratkan wahana di Planet Merah tersebut pada tahun 2003 hanya bertahan amat pendek dengan robot Beagle-2.
AP Ilustrasi buatan untuk menggambarkanSchiaparelli yang sudah lepas dariExoMarsTrace GasOrbiter.
Saat itu Beagle-2 sempat menyentuh permukaan Mars namun gagal mengaktifkan panel suryanya degan tepat sehingga menghalangi kontak dengan Bumi.
Schiaparelli diharapkan akan menjalin kontak lebih lama dari Mars walau operasi pendaratan yang direncanakan selama beberapa hari tersebut hanya mengandalkan baterai.
Para pengendali ESA di Darmstadt, Jerman, sudah memastikan Schiaparelli berpisah dari pesawat ruang angkasa induknya, ExoMars Trace Gas Orbiter, lewat gelombang radio yang melintasi jarak 170 juta km ruang angkasa.
Kini Schiaparelli sudah berjalan sendiri dan tak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah jalur lintasannya maupun memberikan instruksi baru dengan rencana pendaratan pada hari Rabu sepenuhnya otomatis.
dtc/fn/radarriaunet.com